Jaga Momentum Pertumbuhan, Indonesia Dorong Ekspor Sawit ke Pakistan

Pingit Aria
16 Februari 2017, 09:35
Pelabuhan ekspor
Arief Kamaludin | Katadata
Aktivitas bongkar muat kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Oleh karena itu, Indonesia juga berkepentingan melakukan amandemen perjanjian IP-PTA dengan tujuan meningkatkan cakupan IP-PTA atau meningkatkan status IP-PTA menjadi IndonesiaPakistan Trade in Goods Agreement (IP-TIGA).

Indonesia, menurut Iman, ingin memberikan perspektif baru dalam hubungan dagang dengan Pakistan, karena geo-strategis Pakistan dengan negara-negara di Asia Tengah. “Oleh karena itu, para pelaku usaha sawit kedua negara saat ini tengah membahas untuk menjadikan Pakistan sebagai hub ke negara-negara Asia Tengah,” katanya.

(Baca juga: Ketidakpastian Global, Pengusaha Garap Pasar Timur Tengah dan Afrika)

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai total perdagangan kedua negara pada tahun 2015 mencapai US$ 2,2 miliar, ekspor sebesar US$ 2 miliar dan impor sebesar US$ 0,2 miliar, di mana Indonesia surplus sebesar US$ 1,8 milliar.

Ekspor Indonesia ke Pakistan pada periode Januari-Oktober 2016 tercatat sebesar US$ 1,54 milliar atau turun 5,61 persen dari US$ 1,64 milliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, impor Indonesia dari Pakistan pada periode Januari-Oktober 2016 mencapai nilai US$ 113,1 juta, turun 10,27 persen dibandingkan US$ 126 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Komoditas ekspor andalan Indonesia ke Pakistan (2015) adalah minyak kelapa sawit (US$ 1,3 miliar), kacang-kacangan (US$ 97,97 juta), batubara (US$ 68,56 juta), benang (US$ 59 juta), dan aneka jenis kertas (US$ 50,4 juta).

(Baca juga:  Indonesia Bakal Produksi 12 Juta Ton Kertas Tahun Ini)

Sedangkan komoditas impor utama Indonesia dari Pakistan adalah beras premium (US$ 62,9 juta), kapas (US$ 24,7 juta), jeruk (US$ 23 juta), olahan kapas (US$ 6,9 juta), dan ikan beku (US$ 6,4 juta).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...