Tak Mau Didikte, Pemerintah Biayai Studi Kereta Jakarta-Surabaya

Arnold Sirait
19 Oktober 2016, 09:46
No image

Meski begitu, Luhut menegaskan, bukan berarti Jepang sudah pasti menggarap proyek kereta semicepat tersebut. Sebab, pemerintah menetapkan beberapa persyaratan. "Kalau Jepang tidak bisa memberikan teknologi dan angka yang lebih murah, kami kasih ke alternatif lain. Kami sudah belajar dari proyek Jakarta-Bandung," ujarnya.

(Baca: Utang dari Cina Belum Final, Proyek Kereta Cepat Terhambat)

Di sisi lain, Luhut mengatakan, jalur kereta semicepat Jakarta-Surabaya ini bukan hanya  digunakan untuk angkutan penumpang, tapi juga akan diintegrasikan dengan beberapa lokasi pelabuhan di darat (dry port). Dengan begitu, jalur kereta semicepat itu bisa juga untuk mengangkut barang dari Jakarta ke Surabaya atau sebaliknya.

Pemerintah juga berniat menjadikan pelabuhan kering Cikarang sebagai percontohan dalam skema bongkar muat barang. "Nanti pembangunannya kami serahkan ke swasta saja. Dry port yang di Cikarang itu jadi model karena (mereka) bagus," kata Luhut.

Jika skema bongkar muat barang di Cikarang berjalan baik hingga enam bulan sejak dimulainya pada 1 Desember nanti, pemerintah akan menyusun rencana pembangunan pelabuhan darat di sejumlah lokasi. Rencananya akan dibangun di daerah barat di Tangerang, dan di dekat Bogor untuk daerah selatan. (Baca: Pemerintah Dorong Swasta Investasi di Empat Pelabuhan)

Seharusnya ada beberapa lokasi yang diperuntukkan bagi pembangunan pelabuhan darat di Jakarta, seperti di wilayah Cempaka Putih. Tapi, di lokasi tersebut saat ini malah digunakan untuk lahan properti.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...