Bank Dunia: Manfaat Teknologi Digital di Indonesia Masih Timpang

Yura Syahrul
11 Maret 2016, 15:05
Digital e-commerce
Arief Kamaludin | KATADATA

Menurut Mishra, ketimpangan itu melahirkan dominasi perusahaan besar dalam pemanfaatan teknologi digital. “Dominasi ini akan buruk, khususnya di Indonesia, maka diperlukan kebijakan pemerintah untuk pemerataan,” ujarnya.

Berdasarkan hasil penelitian ini, Bank Dunia merekomendasikan khususnya kepada negara-negara berkembang, seperti Indonesia, untuk berupaya mengurangi ketimpangan dengan cara memperluas akses internet. Selain itu, pemerintah perlu membuat sejumlah regulasi untuk memperbaiki kompetisi di antara pengusaha. Lalu, memperbaiki keterampilan pekerja agar sesuai kebutuhan model ekonomi baru tersebut, dan memastikan bahwa institusi-institusi terkait lebih akuntabel.

Agar memperoleh manfaat yang lebih optimal dari penggunaan teknologi digital, pemerintah juga harus mempersiapkan kelengkapan pendukung teknologi digital. Seperti, kemampuan sumber daya manusia (SDM), jaringan litsrik, dan infrastruktur lainnya. Pasalnya, sebuah negara yang memiliki dasar analog yang kuat akan meraih dividen digital yang besar. Dividen yang dimaksud adalah pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, tersedianya lebih banyak pekerjaan, dan pelayanan yang lebih baik.

Menyikapi hasil penelitian ini, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara menyatakan, pemerintah tengah fokus membangun pemerataan penyebaran teknologi digital. “Indonesia tidak hanya di Jakarta dan Jawa. Pemerintah akan berupaya mengembangkannya sampai ke seluruh daerah,” katanya. Upaya yang dilakukan antara lain pembangunan jaringan serat optik Palapa Ring untuk memperluas akses internet ke seluruh daerah.

(Nadiem Makarim: Go-Jek Tawarkan Solusi Infrastruktur Logistik)

Salah satu pelaku bisnis digital yaitu Chief Executive Officer Go-Jek Nadiem Makarim menilai, jika pemerintah tidak melakukan pemerataan akses teknologi digital maka akan terlihat secara jelas siapa yang akan bertahan dan yang kalah. “Yang akan mendapat banyak benefit adalah kelas menengah ke atas karena bisa menjangkau teknologi dengan mudah lewat smartphone,” katanya. Selain itu, perusahaan yang menciptakan produk untuk kelas menengah ini juga akan menerima keuntungan paling besar dari perkembangan teknologi digital.

Sedangkan pihak yang akan kalah dalam pertarungan era digital ini adalah masyarakat yang tidak bisa menjangkau teknologi menggunakan ponsel pintar. Selain itu, para produsen di kelompok yang tidak memiliki akses teknologi digital ini, seperti petani dan peternak. Pasalnya, kedua kelompok ini akan terjebak dalam areanya saja, sehingga tidak bisa mendapat keuntungan yang maksimal dari teknologi digital.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...