Sentuhan Tradisional Tahu Kupat Mbah Djawi

Aria W. Yudhistira
24 Februari 2015, 15:15
Katadata
KATADATA

Keterbatasan tenaganya membuat bu Rati tidak ?ngoyo? untuk mengejar omzet, meskipun para pelanggan yang datang kerap kehabisan tahu kupat jualannya. Ia pun tidak menerima pesanan untuk berbagai acara.  ?Tidak sanggup,? ujarnya. ?Seumur hidup, cuma sekali saya melayani pesanan untuk hajatan.  Itu pun karena dia langganan lama.?

Lantas, jika ada pesanan ia hanya menyalurkannya ke warung Tahu Kupat Mbah Djawi 2, yang dikelola oleh Bu Karti, kakaknya. Jarak kedua warung ini memang tidak berjauhan.

Warung Mbah Djawi 2 yang terletak di  sebelah barat Pasar Banyumas?persis sebelah utara Kelenteng Banyumas?hanya terpaut sekitar 350 meter dari warung Mbah Djawi 1.

Dari sisi pengelolaan, Warung Mbah Djawi 2 tampaknya memang lebih siap untuk memperluas skala usahanya. Upaya modernisasi pun dilakukan, antara lain dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk kepentingan promosi.

Sebuah blog sederhana dua tahun lalu sudah dibuat oleh Winarko, cucu pertama Mbah Djawi yang juga putera pertama Bu Karti. Di situ disebutkan bahwa warung Mbah Djawi siap menerima pesanan tahu kupat untuk berbagai acara pesta.

Pesanan pun siap diantar. Meski disebutkan pula bahwa layanan ini baru sebatas wilayah  Banyumas, Sokaraja, Purbalingga kota dan Purwokerto. 

Bisnis UKM (Bagian 1): Berburu Tahu Kupat Warisan Mbah Djawi

Halaman:
Reporter: Metta Dharmasaputra
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...