Pacu Pemulihan Ekonomi, Pemerintah Luncurkan e-Katalog UMKM 2 Juli
Sementara itu, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Katadata Insight Center, UMKM seringkali mengalami kendala saat menjalankan usaha menggunakan teknologi digital.
(Baca: Minim Edukasi, Keberhasilan Produk UMKM di Platform Digital Hanya 10%)
Tantangan itu di antaranya belum adanya kemampuan menggunakan internet sebesar 34%, kurangnya pengetahuan menjalankan usaha online sebesar 23,8%, pegawai tak siap sebesar 19,9%, infrastruktur tidak layak sebesar 18,4%, dana kurang memadai sebesar 9,7%, dan banyaknya pesaing sebesar 3,4%.
Survei tersebut dilakukan terhadap 206 responden UMKM di lima kategori usaha. Mereka berada di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sebagian besar UMKM ini memiliki skala usaha mikro dengan omzet di bawah Rp 300 juta per tahun.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa 82,9% UMKM terpukul pandemi Covid-19. Hanya, 5,9% yang penjualannya positif selama krisis kesehatan saat ini.
Sebelum ada pandemi, hampir seluruh UMKM dalam kondisi cukup baik. "Kini, 56,8% di antaranya dalam kondisi buruk. Hanya 14,1% yang masih berada pada situasi yang baik,” demikian isi survei KIC dikutip Jumat (26/6).
Bahkan, 63,9% dari UMKM yang terpukul corona, omzetnya turun lebih dari 30%. Sedangkan dari UMKM yang terdampak corona, hanya 3,8% yang omzetnya meningkat.