Genjot Ekspor di Tengah Pandemi, RI-India Jajaki Perundingan Bilateral

Rizky Alika
2 Juli 2020, 13:45
Genjot Ekspor di Tengah Pandemi, RI-India Jajaki Perundingan Bilateral.
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Sebuah kapal bermuatan peti kemas siap ekspor. Indonesia dan India menjajaki pembicaraan perdagangan bilateral untuk memicu perekonomian di tengah pandemi corona.

Pada pertemuan tersebut, Agus juga meminta India untuk membukakan akses produk Indonesia seperti minyak sawit dan produk turunannya (refined palm oil), perhiasan emas, ban kendaraan, dan produk pertanian khususnya pinang, gambir, teh. Produk-produk tersebut tengah mengalami tekanan tarif dan nontarif.

Selain perdagangan, kedua negara membahas peluang investasi di bidang pengembangan farmasi untuk penanggulangan covid-19. Agus mengajak Piyush memfasilitasi kerja sama antara pelaku usaha obat-obatan dan alat kesehatan, termasuk melalui investasi, sinergi produksi bahan baku obat, maupun pengembangan vaksin Covid-19 di Indonesia.

"Ini sejalan dengan fokus dan program pemerintah untuk memanfaatkan momentum pandemi guna membangun industri obat-obatan dan alat kesehatan di Indonesia,“ kata Agus.

Indonesia juga berkomitmen dalam upaya penanganan Covid-19 global dengan menghapus larangan ekspor bahan baku masker, produk antiseptik, dan alat pelindung diri (APD). Agus berharap, India bisa ikut memberikan relaksasi atas sejumlah restriksi ekspor untuk produk alat kesehatan yang dibutuhkan Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Kementerian Perdagangan, total perdagangan kedua negara pada 2019 mencapai US$ 16,1 miliar. India merupakan negara tujuan ekspor nonmigas Indonesia terbesar ke-4 dengan nilai ekspor senilai US$ 13,7 miliar.

Selain itu, India merupakan sumber impor nonmigas ke-9 bagi Indonesia dengan nilai impor senilai US$ 5 miliar. Dengan demikian, Indonesia surplus perdagangan sebesar US$ 8,7 miliar dengan India.

(Baca: Perjanjian Dagang dengan RI, Australia Buka Ratusan Visa Pelatihan)

Komoditas ekspor utama Indonesia ke India pada 2019 adalah batu bara, minyak kelapa sawit dan fraksinya, produk baja nirkarat, karet alam, dan asam lemak monokarboksilat industri.

Sementara itu, prioritas utama Indonesia dari India pada 2019 adalah daging hewan jenis sapi beku, hidrokarbon siklik, kacang tanah, uap atau uap lainnya, dan kendaraan bermotor untuk angkutan barang.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...