Cadangan Devisa Naik, Rupiah Menguat Ke 14.440 per Dolar AS
Nafan menilai, sentimen domestik dari peningkatan cadangan devisa tersebut lebih berpengaruh dibanding katalis positif dari global. "Data makroekonomi global hari ini rata-rata tidak memiliki high market impact," ujarnya.
BI mencatat posisi cadangan devisa pada akhir Juni 2020 mencapai US$ 131,7 miliar, naik dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$ 130,5 miliar. Kenaikan terutama disebabkan oleh penerbitan sukuk global pemerintah.
(Baca: Rincian Utang Ratusan Triliun Pemerintah di BUMN)
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko menyebut posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 8,4 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. "Serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," tulis Onny dalam keterangan resminya, Jakarta, (7/7).
Bank sentral menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Peningkatan cadangan devisa pada Juni terutama dipengaruhi oleh penerbitan sukuk global pemerintah.
Ke depan, otoritas moneter memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga. Hal ini seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi.