BKPM akan Mulai Bangun Kawasan Industri Batang Minggu Depan
Indonesia memiliki sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) yang cukup banyak serta memiliki keunggulan pada besarnya potensi pasar yang dimiliki. Ini menjadi daya tarik tersendiri bagi investor yang akan merelokasi pabrik.
"Dalan dunia industri saat ini terjadi perubahan investasi karena dulu biaya transportasi murah perushaan besar memecah lokasi pabrik di beberapa negara pabrik, kemudian komponen lain dinegara lain. Sekarang di masa seperti ini, terjadi kesulitan mobilitas logistik dan orang harus memusatkan ke satu negara," kata dia.
(Baca: RI Tujuan Relokasi Pabrik Perusahaan Dunia)
Untuk segera merealisasikan relokasi pabrik dari Tiongkok, sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta pembangunan KIT Batang selesai dalam kurun waktu enam bulan. BKPM pun menjamin pembangunan kawasan industri ini akan dilakukan dengan maksimal guna meningkatkan daya tarik investasi.
Presiden Jokowi menyebutkan pembukaan kawasan industri tersebut diharapkan dapat menarik investasi dari 119 perusahaan yang berencana merelokasi pabrik dari Tiongkok. Ia tak mau kejadian tahun lalu kembali terjadi. Ketika itu, ada 33 perusahaan yang merelokasi pabriknya dari Negeri Tirai Bambu, tetapi tak ada satu pun yang berinvestasi di Indonesia.
Sedangkan di tahun ini, tercatat sudah ada tujuh relokasi investasi yang menyatakan diri untuk masuk ke Tanah Air. Ketujuh perusahaan tersebut yakni PT Meiloon Technology Indonesia, PT Sagami Indonesia, PT CDS Asia (Alpan), PT Kenda Rubber Indonesia. Kemudian, PT Denso Indonesia, PT Panasonic Manufacturing Indonesia, dan PT LG Electronics Indonesia.
Dari seluruh perusahaan yang masuk, BKPM mencatat total nilai investasi yang diterima sebesar US$ 850 juta atau sekitar Rp 11,9 triliun dengan potensi penyerapan tenaga kerja sebanyak 30 ribu orang.
(Baca: Corona Belum Juga Tertangani, Ekonom Khawatir Investor Enggan Masuk RI)