Impor Sepeda Melonjak Jadi Rp 577 Miliar, 95% Berasal dari Tiongkok

Rizky Alika
2 September 2020, 19:02
impor sepeda, tren bersepeda, bps
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Sejumlah pesepeda melintas di Bunderan HI, Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (26/7/2020).

Impor bagian sepeda juga didominasi produk asal Tiongkok dengan nilai US$ 66,53 juta atau memiliki proporsi 60,5%. Selanjutnya, impor bagian sepeda juga dilakukan dari Taiwan sebesar US$ 13,99 juta, Singapura US$ 8,8 juta, Jepang US$ 7,32 juta, dan Vietnam US$ 6,4 juta.

Secara bulanan, nilai impor bagian sepeda mengalami lonjakan pada April dan Juni dengan peningkatan masing-masing 52,36% dan 70,32% dibandingkan bulan sebelumnya.

Sebagaimana diketahui, tren bersepeda telah merebak di sebagian masyarakat perkotaan. Co-Founder Bike to Work Abby Kahuna sempat mengatakan, imbas pelonggaran PSBB membuat jumlah masyarakat yang bekerja menggunakan sepeda meningkat tiga hingga lima kali lipat dibandingkan sebelum pandemi.

Tak hanya itu, sebagai olahraga rekreasi bersepeda pun menjadi salah satu sarana hiburan menghilangkan bosan setelah berbulan-bulan mengurung diri di rumah. Melihat hal tersebut, pemerintah memperketat ketentuan impor sepeda roda dua dan roda tiga untuk memacu produksi lokal.

Kementerian Perdagangan menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 68 Tahun 2020 Tentang Ketentuan Impor Alas Kaki, Elektronik, dan Sepeda Roda Dua dan Roda Tiga. Permendag ini ditetapkan pada 19 Agustus 2020 dan mulai berlaku 28 Agustus 2020.

Permendag tersebut mengatur impor sepeda roda dua dan roda tiga memerlukan Persetujuan Impor yang berlaku paling lama setahun. Selain itu, importasi hanya dapat dilakukan melalui pelabuhan yang tercantum dalam Permendag tersebut.

Di dunia maya, kata sepeda menjadi salah satu kata kunci (keyword) pencarian yang paling populer menurut data Google Keyword Planner selama pandemi corona melanda. Berdasarkan temuan pada Maret 2020, keyword "Sepeda Lipat" didapatkan hanya 90.500 kali.

Peningkatan mulai terjadi pada April sebesar 82% menjadi 165.000 yang merupakan awal mula diterapkannya PSBB. Pada Mei pencarian di Google menggunakan keyword tersebu masih stabil dengan bulan sebelumnya. Peningkatan yang signifikan terjadi pada Juni 2020 hingga 644% dari Maret 2020 menjadi total 673.000 keyword.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...