Tiga Jurus Bertahan Pebisnis dan Petani Kopi di Masa Pandemi

Image title
Oleh Ekarina
30 September 2020, 19:25
Kopi, PDB, Pandemi Corona, Covid-19, Petani, Ekspor, Bisnis.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi bisnis kopi. Pendiri Otten Coffee bagikan tiga startegi bertahan pagi bisnis kopi di masa pandemi.

3. Meningkatkan Kebersihan

Pada masa saat ini, tuntutan masyarakat akan  kebersihan produk semakin meningkat. Oleh karenanya, produsen kopi wajib memastikan kebersihan dan keamanan produk kopi maupun cara pembuatannya agar produknya dapat dipercaya konsumen.

Strategi Kolaborasi

Strategi berbeda di masa pandemi dilakukan Kulo Group.  Lewat lini bisnis Kedai Kopi Kulo, perusahaan gencar berkolaborasi dengan brand lain maupun dengan komunitas.

Marketing Manager Strategic & Mobility Kedai Kopi Cherokee Dwisekti Wicaksono mengatakan kolaborasi memiliki beberapa keuntungan bagi perusahaan. Pertama, memperkenalkan brand. Kedua, mendapatkan dua pasar sekaligus dari brand yang bekerja sama.

Salah satu bentuk kolaborasi yang pernah dilakukan Kopi Kulo yakni dengan Hydro Coco, minuman kelapa dalam kemasan. Kolaborasi ini menghasilkan empat varian rasa minuman Cocolapa, Pink Paradise, Coco Latte, dan Pinacoco yang dipasarkan untuk masyarakat yang mencari minuman segar selama berada di rumah (stay at home) .

"Dengan inisiatif dan perubahan jalur pemasaran selama pandemi, kontrubusi penjualan online kami naik menjadi 70% dari yang sebelumnya 55% dibandingkan penjualan di gerai," katanya kepada katadata.co.id beberpa waktu lalu. 

Dia mengatakan pandemi corona memukul gerai Kulo yang berada mall, foodcourt, stasiun dan bandara tutup akibat pembatasan sosial. Jumlahnya 20% dari total gerai.

Sebelum menempuh kolaborasi, perusahaan memulai beragam cara mempertahankan bisnis, di antaranya menjual produk kopi literan seharga Rp 65 hingga Rp 75 ribu per botol.

Kemudian perusahaan mengubah strategi penjualannya dari gerai fisik ke platform e-commerce serta bekerja sama dengan perusahaan dompet digital dan aplikasi pihak ketiga. Promo yang ditawarkan beragam, mulai dari cashback hingga voucher diskon.

Berdasarkan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Kementerian Pertanian konsumsi kopi nasional pada 2016 mencapai sekitar 250 ribu ton dan tumbuh 10,54% menjadi 276 ribu ton.

Konsumsi kopi Indonesia sepanjang periode 2016-2021 diprediksi tumbuh rata-rata 8,22% per tahun. Pada 2021, pasokan kopi diprediksi mencapai 795 ribu ton dengan konsumsi 370 ribu ton, sehingga terjadi surplus 425 ribu ton.

Sekitar 94,5% produksi kopi di Indonesia dipasok dari pengusaha kopi perkebunan rakyat. Adapun 81,87% produksi kopi nasional merupakan jenis robusta yang berasal dari sentra kopi di Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Detailnya dijelaskan dalam databoks berikut:

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...