Strategi Branding Nestle Lewat Logo Produk Sehat

Image title
Oleh Ekarina
1 Oktober 2020, 12:30
Brand, Logo, Nestle, Makanan, Minuman, Kesehatan, Bisnis, BPOM.
Milo.co.id
Ilustrasi produk Nestle, Milo. Nestle bakal cantumkan logo pilihan lebih sehat pada produk susunya.

"Pencantuman logo ini bisa berarti, produk itu lebih sehat dibanding produk sejenis bila dikonsumi dalam jumlah wajar, " kata Kasubdit Standarisasi Pangan Olahan Tertentu Badan POM Yusra Egayanti.

BPOM telah mencantumkan  logo tersebut pada jenis produk minuman siap konsumsi, seperti minuman ringan, sus, sari buah, pasta, dan mie instan.

Berdasar riset dan suplai makanan individu, produk tersebut merupakan pangan olahan yang tingkat konsumsinya tinggi. Di sisi lain,  produk tersebut juga menyumbang gula, garam, dan lemak tinggi, sehingga perlu mereformulasi dengan pencantuman logo atau infromasi pangan. 

Untuk memperoleh logo “Pilihan Lebih Sehat”, BPOM memiliki standar batasan kandungan produk. Pada minuman siap konsumsi misalnya, produk harus mengandung gula maksimal 6 gram (gr) per 100 mili (ml).

Sedangkan untuk pasta dan mie instan, kandungan lemak total dibatasi maksimal 20 gram per 100 gram dengan kandungan garam 900 mg per 100 gram.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2016 mencatat, kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM) sebesar 71%. Khusus di Indonesia, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menyebut, terjadi peningkatan penyakit PTM dari tahun ke tahun, seperti diabetes, stroke, dan rematik.

Faktor risiko utama penyebab mortalitas berkaitan erat dengan pola makan tidak sehat, kurangnya aktivitas fisik, hingga konsumsi tembakau.

Direktur Standarisasi Pangan Olahan BPOM Sutanti Siti menjelaskan, sistem pelabelan gizi dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan ini. Sebab, komunikasi produsen melalui cara ini bisa membantu konsumen dalam memperoleh informasi gizi dalam produk pangan.

Informasi Nilai Gizi (ING) telah tercantum pada hampir semua kemasan produk pangan. Namun,berdasar survei yang dihimpun oleh BPOM hanya 5,3% responden yang membaca label kemasan sebelum membeli produk. Selain itu, ING dianggap tidak begitu consumer friendly.

Padahal dengan memiiki kebiasaan membaca label, bisa mendorong konsumen memiliki preverensi produk yang lebih menyehatkan. Oleh sebab itu, BPOM berinisiatif mencantumkan panduan asupan gizi harian dengan warna monokrom dan logo Pilihan Lebih Sehat.

Harapannya, melalui cara ini dapat memudahkan konsumen membaca kandungan gizi dan memilih produk.

 

Penyumbang Bahan/ Reporter: Agatha Lintang (Magang) 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...