Menteri Luhut Ajak Perangi Kampanye Hitam Industri Sawit

Rizky Alika
3 Desember 2020, 19:21
Pekerja mengangkut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Muara Sabak Barat, Tajungjabung Timur, Jambi, Jumat (10/7/2020). Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat permintaan produk sawit dunia mulai bergerak naik yang ditandai naiknya harga Crude Pal
ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan/pras.
Pekerja mengangkut tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di Muara Sabak Barat, Tajungjabung Timur, Jambi, Jumat (10/7/2020). Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat permintaan produk sawit dunia mulai bergerak naik yang ditandai naiknya harga Crude Palm Oil (CPO) pada Juli 2020 menjadi 662 dolar AS per metrik ton dibandingkan bulan sebelumnya yakni 569 dolar AS.

Sampai September 2020, nilai ekspor minyak kelapa sawit telah mencapai US$ 13,84 milIar. "Industri kelapa sawit tetap menjadi garda terdepan pertahanan ekonomi Indonesia," ujar dia.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan Franky O. Widjaja mengatakan, industri sawit dapat menghasilkan minyak dengan lahan yang lebih efisien dibandingkan minyak jenis lainnya. "Minyak sawit merupakan minyak yang produksinya paling efektif," ujar dia.

Ia mencatat, rata-rata produksi minyak sawit mencapai 5 metrik ton per hektare per tahun sehingga hanya membutuhkan 40 juta hektare. Sementara itu, kedelai dengan produksi rata-rata produksinya 0,45 metrik ton per hektare per tahun yang membutuhkan 445 juta hektare lahan dan canola yang produksi rata-ratanya 0,78 metrik ton per hektare per tahun membutuhkan lahan seluas 290 juta hektare.

Indonesia dengan luas 189 juta hektar memiliki 16,38 juta hektar atau 7,5% lahan kebun sawit. Adapun, lahan sawit petani terdiri dari 2,6 juta lahan petani plasma dengan produktivitas 5-6 ton/ha/tahun dan 3,2 juta ha lahan petani swadaya dengan produktivitas 2-3 ton/ha/tahun.

Perkebunan sawit tersebut, lanjut dia, berkontribusi bagi pencapaian 10 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, seperti no poverty, zero hunger, hingga pendidikan berkualitas.

Salah satu produk turunannya, yaitu biodiesel, telah membawa Indonesia menjadi pusat pengembangan energi hijau terbarukan berkelanjutan. Melalui program biodiesel pada 2020, Indonesia telah menghemat US$ 5,13 miliar atau setara Rp 74,93 triliun.

"Kemudian program biodiesel meningkatan serapan tenaga kerja 10% per tahun yang berhubungan dengan peningkatan kesejahteraan petani," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...