IMF dan Bank Dunia Desak Produsen Vaksin Utamakan Negara Berkembang

Abdul Azis Said
2 Agustus 2021, 12:13
IMF, bank dunia, vaksinasi, vaksin booster, vaksinasi negara berkembang, vaksin covid-19
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/rwa.
Ilustrasi. Tingkat vaksinasi di negara maju rata-rata sudah mencapai 40% dari total populasinya, sebaliknya hanya sekitar 10% populasi di negara berkembang yang sudah mendapatkan vaksin.

IMF, Bank Dunia, WHO, dan WTO telah menyediakan pendanaan senilai US$ 50 miliar untuk mendukung akses kesehatan di tengah penanganan Covid-19 negara-negara berkembang. Dana ini kemudian ditambah lagi US$ 35 miliar untuk mempercepat akses vaksinasi.

Negara-negara berpenghasilan rendah menghadapi dampak pandemi Covid-19 yang lebih parah dibanding negara maju dan negara berkembang. IMF memperkirkan proses pemulihan dari Covid-19 negara berpenghasilan rendah butuh dana hingga US$ 200 miliar, serta tambahan US$ 250 miliar untuk membuat ekonomi mereka pulih ke kondisi sebelum pandemi.

IMF dalam laporan terbarunya bertajuk 'World Economic Outlook' yang rilis 27 Juli lalu memperkirakan ekonomi negara berpenghasilan rendah hanya akan tumbuh 3,9% tahun ini, lebih rendah dari prospek ekonomi negara-negara maju yang diramalkan tumbuh 5,6% serta negara berkembang 6,3%. Laporan tersebut juga mengungkapkan pemulihan ekonomi yang tidak merata disebabkan salah satunya oleh akses vaksin yang tidak adil.

Tingkat vaksinasi di negara maju rata-rata sudah mencapai 40% dari total populasinya, sebaliknya hanya sekitar 10% populasi di negara berkembang yang sudah mendapatkan vaksin, sementara negara berpenghasilan rendah bahkan rasionya masih kurang dari 5%.

Sementara itu, sebanyak 46.567.370 orang di Indonesia telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19 hingga Kamis, 29 Juli 2021. Sebanyak 19.867.271 orang di antaranya pun sudah disuntik dosis kedua.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...