Kontainer Berpendingin Buatan INKA Sudah Masuk Tahap Uji Coba

Cahya Puteri Abdi Rabbi
24 September 2021, 11:26
Luhut, kontainer, perdagangan
Kemenko Marves
Reefer container hasil kerja sama antara PT Industri Kereta Api (PT INKA) dan PT Kelola Mina Laut (PT KML).

Sebagaimana diketahui, kontainer berperan penting bagi kinerja ekspor Indonesia. Namun, saat ini kinerja ekspor Indonesia masih dibayang-bayangi oleh adanya kelangkaan kontainer.

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Mahendra Rianto mengatakan, kelangkaan kontainer dipicu oleh kebijakan lockdown yang diterapkan banyak negara terutama negara tujuan ekspor.

Arus pergerakan kontainer mengalami penurunan bahkan terhenti karena banyak kontainer yang menumpuk di negara tujuan dan tidak bisa kembali karena tidak ada produk yang dibawa.

Negara-negara produsen dari Asia seperti Cina, Jepang dan Korea Selatan mengirim produk untuk diekspor ke berbagai negara seperti di Amerika Serikat, Eropa, dan Australia.

Begitu sampai di negara tujuan, arus kontainer terhenti atau berjalan lamban karena tidak banyak produk yang bisa kembali diangkut ke negara asal.

“Sehingga terjadi ketidakseimbangan volume kontainer, sementara kapal itu kalau mau bergerak harus ada muatan kan, kalau nggak ya tidak ada yang bayar,” kata Mahendra kepada Katadata, Kamis (2/9).

Berkurangnya lalu lintas kontainer menyebabkan turunnya jumlah kapal yang beredar di lautan dan juga di hub perdagangan seperti Singapura, Tanjung Pelepas, Cina dan Korea Selatan.

Kekurangan jumlah kapal besar di hub tersebut juga menyebabkan barang dari Indonesia tidak bisa diekspor karena tidak ada pergerakan kontainer masuk ke Indonesia.


Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...