Penjualan Mobil Diproyeksi Melonjak 59% Tahun Ini Jadi 850 Ribu Unit
Industri otomotif dalam negeri mulai bangkit dari dampak pandemi Covid-19. Hal tersebut tercermin dari tingginya penjualan mobil sepanjang tahun ini.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto optimis penjualan mobil tahun ini bisa melonjak ke angka 850 ribu unit.
Jumlah tersebut jauh di atas penjualan tahun lalu yang hanya mencapai 532.407 ribu unit. Artinya, dibandingkan tahun 2020, penjualan mobil tahun ini bisa naik 59%.
Sebagai informasi, penjualan mobil di pasar domestik pada periode Januari-September 2021 menembus 627.537 unit.
"Dari segi sektor otomotif, dilaporkan tahun kemarin angka total penjualan sebanyak 530.000. Tahun penjualan ini bisa mencapai 850.000," kata Airlangga saat membuka Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di ICE, Tangerang, Kamis (11/11).
Mantan Menteri Perindustrian tersebut berharap Indonesia bisa swasembada kendaraan bermotor dan teknologinya dengan meningkatkan kualitas produk yang diproduksi dalam negeri.
Juga, bisa mendongkrak nilai ekspor otomotif untuk mendorong akselerasi pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.
Ia optimis ekspor otomotif Indonesia bisa mencapai 300 ribu unit tahun ini.
Airlangga mengatakan membaiknya industri otomotif tanah air tidak bisa dilepaskan dari kebijakan potongan Pajak Penjualan atas Barang Merah (PPnBM).
Seperti diketahui, pemerintah memberikan insentif potongan PPnBM 100% bagi pembelian kendaraan bermotor roda empat berkapasitas silinder mesin kurang dari 1.500 cc hingga Desember 2021.
Juga, insentif potongan PPnBM dari 25% hingga 50% untuk kendaraan bermotor roda empat berkapasitas silinder mesin antara 1.501 cc sampai dengan 2.500 cc.
Anggaran untuk insentif tersebut mencapai Rp 2,27 triliun dan hingga kini telah terserap Rp 1,37 triliun yang dinikmati oleh enam pabrikan kendaraan bermotor.
Faktor pendukung lainya adalah penerapan kebijakan Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) oleh Kementerian Perindustrian.
Kebijakan tersebut dinilai mampu mengerek utilisasi kapasitas produksi meski di tengah pandemi.
Lebih lanjut, Airlangga berharap ajang GIIAS 2021 dapat mendorong kebangkitan industri otomotif Tanah Air, mengingat sektor ini memiliki multiplayer effect yang tinggi.
"Saya melihat ada beberapa launching kendaraan bermotor baru di arena GIIAS ini dan ada juga beberapa kendaraan bermotor battery vehicle yang diharapkan bisa membuat ekosistem supply chain dari pada electric vehicle," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Yohannes Nangoi mengatakan, GIIAS akan menjadi simbol semangat industri otomotif Indonesia dalam mengatasi pandemi, sebuah tonggak positif bagi pertumbuhan industri bangsa Indonesia.
Pelaksanaan GIIAS 2021 disebut mampu menginspirasi masyarakat dengan kehadiran teknologi terkini pada kendaraan, serta dapat menjadi stimulus semangat bagi industri otomotif Indonesia.
"Berbagai teknologi dan produk terbaru, termasuk kendaraan berbasis listrik mencerminkan komitmen akan pentingnya ikut menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat," kata dia.
Selain itu, pulihnya industri otomotif yang menyerap lebih dari 1,5 juta tenaga kerja juga ikut membangkitkan industri pendukung lainnya, seperti usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di sektor otomotif, industri komponen, dan asuransi.