Bisnis Retail Diyakini Bakal Pulih saat Lebaran Tahun Depan
Ia mengatakan, tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan terus mengalami tren kenaikan, sejak pemerintah memberlakukan berbagai pelonggaran yang dimulai sejak awal Agustus 2021 lalu.
Sebagai catatan, konsumsi masyarakat biasanya melonjak tajam menjelang akhir tahun.
Kenaikan konsumsi didorong oleh sejumlah faktor seperti perayaan Hari Natal, liburan akhir tahun, serta banyaknya masyarakat yang bepergian di akhir tahun.
Permintaan sejumlah kebutuhan pun akan meningkat menjelang akhir tahun sehingga akan menguntungkan mal dan pusat perbelanjaan.
Untuk mengantisipasi lonjakan pengunjung di akhir tahun, Alphonzus menyebut, pusat perbelanjaan akan memperketat pengawasan dengan menugaskan Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 internal yang sudah dimiliki setiap pusat perbelanjaan.
Satgas Covid-19 ditugaskan untuk memantau penerapan protokol kesehatan agar lebih ditaati, baik oleh para pengunjung, karyawan, penyewa, pengelola dan siapapun yang berada di dalam pusat perbelanjaan.
Baca Juga
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan kinerja penjualan retail pada November melambat dikarenakan kekhawatiran terhadap lonjakan kasus Covid-19 dan cuaca buruk.
Ini tercermin dari pertumbuhan Indeks Penjualan Riil (IPR) November sebesar 2,2% secara month-to-month (mtm) melambat dari bulan sebelumnya 3,2%.
Survei Penjualan Eceran BI memperkirakan IPR bulan November sebesar 199,7 poin. Meski pertumbuhan bulanannya melambat, tetapi secara tahunan diperkirakan 10,1%, lebih tinggi dari bulan sebelumnya 6,5%.