Top News: Kongsi Bisnis TikTok - Tokopedia, BEI Suspensi Saham WIKA
TikTok telah mengumumkan akuisisi 75,01% saham PT Tokopedia, unit bisnis e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). Isu ini sempat ramai di kalangan pelaku pasar sebagai desas-desus, hingga akhirnya keluar pernyataan resmi dari perusahaan.
Kedua pihak sepakat menandatangani perjanjian pengambilbagian saham. TikTok akan menjadi pemegang saham pengendali baru Tokopedia, sekaligus menandai babak baru TikTok di bisnis e-commerce setelah pemerintah melarang TikTok Shop melakukan transaksi Oktober lalu.
Bergabungnya kedua entitas ini tentunya akan memberi sederet keuntungan.
Mengukur besaran keuntungan yang berpotensi terjadi akibat bisnis TikTok dan Tokopedia merupakan salah satu artikel terpopuler, bagian dari Top News Katadata.co.id.
Selain itu, simak juga jadwal tebar dividen interim Adaro Energy, serta daftar enam emiten yang akan segera melantai di Bursa Januari mendatang.
Berikut Top News Katadata.co.id:
1. Menadah Berkah Kongsi Bisnis TikTok - Tokopedia
Kepastian mengenai masuknya TikTok sebagai pemegang saham Tokopedia, akhirnya terjawab. Perusahaan sosial media asal Cina yang dimiliki ByteDance Ltd ini mengakuisisi 75,01% saham PT Tokopedia, unit bisnis e-commerce PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).
Isu ini sebelumnya belakangan memang kian santer terdengar di kalangan pelaku pasar, hingga akhirnya peristiwa bersejarah itu terjadi pada 10 Desember 2023.
Kedua pihak bersepakat menandatangani perjanjian pengambilbagian saham. TikTok akan menjadi pemegang saham pengendali baru Tokopedia. Hal ini sekaligus menandai babak baru TikTok di bisnis e-commerce setelah TikTok Shop dihentikan sementara oleh pemerintah awal Oktober lalu.
Akuisisi ini bernilai jumbo. TikTok berkomitmen menggelontorkan investasi lebih dari US$ 1,5 miliar di Tokopedia, setara Rp 22,5 triliun. Komitmen investasi itu akan dieksekusi dalam dua skema. Pertama, TikTok bakal menggelontorkan kocek senilai US$ 840 juta atau setara Rp 13,18 triliun kepada Tokopedia terkait pengambil alihan saham tersebut dari GOTO Grup.
2. Adaro Energy Tebar Dividen Interim Rp 6,2 Triliun, Berikut Jadwalnya
Emiten pertambangan batu bara, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyampaikan recana pembagian dividen interim untuk periode tahun buku 2023 dengan nilai US$ 400 juta, setara Rp 6,2 triliun dengan asumsi Rp 15.510 per dolar Amerika Serikat.
Sekretaris Perusahaan ADRO, Mahardika Putranto, mengatakan pembagian dividen interim tersebut sesuai keputusan direksi dan telah mendapat persetujuan dewan komisaris pada 14 Desember 2023.
"Pembagian dividen interim kepada pemegang saham akan dilakukan dalam mata uang rupiah dengan mengacu pada kurs tengah Bank Indonesia pada 2 Januari 2024 sebagai kurs konversi," tulis Mahardika, dalam keterangan resminya, Senin (18/12). Nantinya, dividen interim akan dibagikan kepada pemegang saham perseroan yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham atau recording date pada 2 Januari 2024 sampai dengan 16:00 WIB.
3. Susul WSKT, 61.820 Pemegang Saham WIKA Was–was Sahamnya Disuspensi BEI
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan sementara atau suspensi saham emiten konstruksi bangunan pelat merah PT Wijaya Karya Tbk (WIKA). Tindakan tegas BEI itu sebelumnya sudah diberlakukan pada emiten BUMN Karya lainnya PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
Sebagaimana diketahui, saham WSKT saat ini telah digembok oleh BEI sejak Mei 2023, berkaitan dengan penundaan pembayaran bunga dan pokok atas beberapa obligasi yang diterbitkan perseroan.
BEI menjelaskan bahwa suspensi saham WIKA dilakukan sehubungan dengan penundaan pembayaran pokok Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020 Seri A (SMWIKA01ACN1) yang jatuh tempo pada hari ini Senin, 18 Desember 2023.
“Hal tersebut mengindikasikan adanya permasalahan pada kelangsungan usaha perseroan,” tulis pengumuman BEI, Senin (18/12).
Dengan mempertimbangkan hal tersebut, BEI memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek Wijaya Karya di seluruh pasar. Hal itu terhitung sejak sesi I perdagangan efek pagi ini, hingga pengumuman bursa lebih lanjut.
4. Daftar 6 Emiten Gelar IPO Januari 2024, Cek Jadwal, Harga dan Kinerja
Bursa Efek Indonesia akan kedatangan perusahaan baru yang bakal melantai di Bursa Efek Indonesia pada Januari 2024 melalui Initial Public Offering atau IPO. Saat ini sudah ada 6 perusahaan yang mengantre untuk melakukan IPO.
Merujuk laman resmi Bursa Efek Indonesia enam perusahaan yang bakal IPO bergerak di berbagai bidang. Dua perusahaan di sektor basic materials adalah PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE) dan PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE). Selanjutnya satu perusahaan di bidang energi adalah PT CItra Nusantara Gemilang Tbk (CGAS).
Dua perusahaan lain bergerak di bidang infrastruktur yaitu PT Manggung Polahraya Tbk (MANG), dan PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI). Satu perusahaan lain bergerak di bidang consumer cyclicals iaitu PT Samcro Hyosung Adilestari Tbk (ACRO).
5. William Tanuwijaya Lepas 764,6 Juta Saham GOTO, Ini Alasannya
Pendiri Tokopedia William Tanuwijaya sekaligus komisaris PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk menjual 764,6 juta saham Seri A GOTO. Dengan harga transaksi rata-rata di Rp 91,71 per saham, maka William mengantongi dana segar Rp 70,12 miliar.
Banyaknya saham ini setara dengan 0,06% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan. Sebelum dijual, William mempunyai saham GOTO baik Seri A dan Seri B mencapai 20,64 miliar atau setara 1,72%.
Namun dengan transaksi penjualan yang dilakukan pada tanggal 14-18 Desember 2023, maka kepemilikan sahamnya tinggal 19,88 miliar atau setara 1,66%. Status kepemilikan saham sesudah transaksi yakni jumlah saham Seri A yang dimiliki secara langsung ada 7,29 miliar lembar.
Sedangkan jumlah saham Seri B yang dimiliki secara langsung ada 12,58 miliar lembar. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (18/12) William menjelaskan penjualan ini dilakukan dalam rangka pembayaran fasilitas kredit.