Harga Kedelai Tetap Tinggi, Harga Tahu Tempe Naik Sampai Tengah Tahun

Andi M. Arief
11 Februari 2022, 17:21
kedelai, tempe, tahu
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/rwa.
Pekerja mengolah kedelai untuk produksi tahu di Pasir Koja, Bandung, Jawa Barat, Jumat (11/2/2022). Perajin tahu berharap pemerintah segera menstabilkan harga kedelai di pasaran yang naik dan mencapai Rp11.000 per kilogram untuk kedelai impor Amerika.

Tingginya harga kedelai di pasar internasional diperkirakan akan bertahan hingga Juli 2022. Kementerian Perdagangan memperkirakan tingginya harga tersebut akan berdampak pada kenaikan harga tahu dan tempe setidaknya sampai pertengahan tahun ini.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan mengatakan fokus pemerintah saat ini adalah memastikan ketersediaan kedelai bagi pengrajin tahu dan tempe, khususnya hingga Ramadhan.

Ketersediaan kacang kedelai saat ini diperkirakan akan bertahan hingga pertengahan Bulan Ramadhan atau pertengahan April 2022. 

"Sementara ini, stok kedelai yang dimiliki AKINDO (asosiasi importir kacangkedelai) 140 ribu ton dan di Februari 2022 akan masuk 160 ribu tin, sehingga pasokan kacang kedelai diperkirakan cukup untuk memenuhi (permintaan  hingga) 2 bulan ke depan," kata  Oke Nurwan dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/2). 

 Oke mengatakan harga kacang kedelai pada minggu pertama Februari 2022 telah mencapai US$ 15,77 per  gantang atau setara dengan Rp 11.240 per kilogram (Kg).

Harga ini diperkirakan akan terus naik hingga Mei di level US$ 15,79 per gantang sebelum akhirnya turun tipis per Juli 2022 ke posisi US$ 15,74 per gantang.

Sebagai informasi, saat ini importasi kacang kedelai sudah tidak lagi dikenakan bea masuk.

Oke mengatakan Kemendag akan mempertahankan harga kacang kedelai di tangan pengrajin di rentang Rp 11.000 - Rp 11.500 per Kg.

Adapun, harga kacang kedelai yang dibayarkan pengrajin tahu-tempe di Pulau Jawa saat ini telah lebih dari Rp 11 ribu, sedangkan pengrajin di luar Pulau Jawa lebih dari Rp 12 ribu. 

 Berdasarkan catatan Katadata, harga kacang kedelai yang diterima pengrajin tahu-tempe di Pulau Jawa per April 2020 ada di kisaran Rp 8.500 per Kg. Artinya, harga kacang kedelai telah naik lebih dari lebih dari 29% sekitar 23 bulan terakhir. 

Kenaikan harga kacang kedelai itu diperkirakan akan membuat harga tempe naik sekitar Rp 300 per Kg dan tahu naik mencapai Rp 50 per potong.

Dengan demikian, harga kacang kedelai di posisi 12.000 akan menaikkan harga tempe menjadi Rp 11.600 per Kg dan harga tahu menjadi Rp 53.700 per papan atau Rp 700 per potong.

Gabungan Koperasi Pengusaha Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) mencatat harga kacang kedelai telah naik sebanyak lima kali pada minggu lalu.

Atas dasar itu, Oke berujar sedang mempersiapkan diskusi antar kementerian untuk menstabilkan harga kedelai. 

"Saya sudah mendapat komitmen dari para importir (kacang kedelai bahwa) apa pun kejadiannya akan selalu tersedia (kacang kedelai di dalam negeri. Pada saat yang sama sedang diusahakan) pengrajin tahu-tempe ini pada dasarnya mendapatkan harga stabil, minimal pada periode tertentu," kata Oke.  

Hal ini menjadi penting lantaran pengrajin tempe sangat sensitif dengan harga kedelai yang diterima.

Gakoptindo  mencatat jumlah pengrajin tahu dan tempe telah berkurang 20% atau sebanyak 30.000  unit selama beberapa tahun terakhir karena fluktuasi harga kacang kedelai di pasar. 

 Pengrajin tahu dan tempe yang gulung tikar itu umumnya memiliki kapasitas produksi kurang dari 20 Kg kacang kedelai per hari.

Sementara itu, pengrajin dengan kapasitas produksi lebih dari 100 Kg dapat menyiasati kenaikan harga dengan mengurangi kapasitas produksi atau memperkecil ukuran produk. 

Saat ini, jumlah pengrajin tempe dan tahu mencapai 160 ribu unit. Adapun, konsumsi kacang kedelai oleh pengrajin tahu dan tempe per tahun mencapai 3 juta ton dengan rincian 2 juta ton untuk produksi tempe dan 1 juta ton untuk produksi tahu. 

Adapun, sekitar 20% atau 2,7 juta ton berasal dari kegiatan importasi, sedangkan selebihnya dipasok dari dalam negeri. Sejauh ini, ada sekitar 5 juta tenaga kerja pada industri tempe tahu nasional yang dari 200 kabupaten/kota di 27 provinsi.

Reporter: Andi M. Arief
Editor: Maesaroh

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...