Tiga BUMN Akan Distribusikan Minyak Goreng Curah ke 23 Juta Keluarga

Andi M. Arief
10 Mei 2022, 16:59
Warga menderetkan jerigen saat mengantre untuk membeli minyak goreng curah di salah satu distributor di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (19/4/2022). Warga setempat lebih memilih membeli minyak goreng curah seharga Rp15.500 per kilogram meskipun harus m
ANTARA FOTO/Arnas Padda/nym.
Warga menderetkan jerigen saat mengantre untuk membeli minyak goreng curah di salah satu distributor di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (19/4/2022). Warga setempat lebih memilih membeli minyak goreng curah seharga Rp15.500 per kilogram meskipun harus mengantre serta menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) daripada membeli minyak goreng kemasan yang harganya mahal.

PT BGR Logistik Indonesia akan membantu Bulog untuk mendistribusikan minyak goreng curah bersubsidi ke 23 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Cucu usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia atau ID Food itu akan menyalurkan sebesar 46 juta liter minyak goreng curah setiap bulan, sehingga setiap keluarga bisa mendapatkan jatah dua liter.

"Tapi ini baru pengajuan dan masih dalam pembahasan,"kata Direktur Utama ID FOOD Frans Marganda Tambunan kepada Katadata.co.id, Selasa (10/5). 

Dia mengatakan, tidak semua orang bisa membeli minyak goreng curah bersubsidi seharga Rp 14.000 per liter atau Rp 15.500 per kilogram (Kg) dari Bulog.  Perusahaan pelat merah itu hanya akan menjual minyak goreng curah bersubsidi pada 23 juta kepala keluarga (KK) yang tergabung dalam daftar Keluarga Penerima Manfaat (KPM). 

"Keluarga penerima manfaat itu tetap membeli, bukan gratis. Beli di Rp 14.000 per liter," kata Frans.

Bulog akan menerima minyak goreng curah bersubsidi dari produsen. PT BGR Logistik Indonesia kemudian akan mendistribusikan minyak goreng curah tersebut dibantu oleh PT Pos Indonesia.

Frans mengatakan, minyak goreng curah yang dibeli KPM akan dikemas sederhana. Pengemasan bertujuan untuk memudahkan distribusi oleh Pos Indonesia dan BGR Logistik. 

Direktur Bisnis Bulog Febby Novita mengatakan, Bulog tidak memiliki fasilitas untuk mengemas minyak goreng. Dengan demikian, pihaknya akan mendapatkan minyak goreng curah yang sudah dikemas oleh produsen. 

"Pokoknya, Bulog (hanya) menyalurkan, karena tidak ada (fasilitas) repacker. Kami harus terima yang sudah dikemas, Kementerian Perindustrian mintanya seperti itu," kata Febby. 

Meskipun dikemas sederhana, Febby menegaskan minyak goreng yang akan diserap oleh Bulog masih curah. Sebab, produk yang terglong kategori minyak goreng kemasan harus melalui penyaringan terlebih dahulu.

Sementara minyak goreng yang akan diserap oleh Bulog merupakan hasil langsung dari pengubahan refined bleached deodorized (RBD) Palm Olein.

Sebelumnya, pemerintah telah menunjuk Bulog sebagai distributor minyak goreng curah. Keputusan tersebut diumumkan bersamaan dengan kebijakan larangan ekspor untuk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan produk turunannya. Kebijakan ini berlaku mulai Kamis (28/4),  hingga harga minyak goreng curah bisa mencapai HET di level Rp 14.000 per liter di seluruh penjuru negeri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menugaskan Perum Bulog sebagai salah satu distributor bagi produsen minyak goreng khusus ekspor. "Terutama bagi produsen minyak goreng yang tidak memiliki jaringan distribusi di dalam negeri," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Selasa (26/4).

Larangan ekspor minyak goreng dan bahan bakunya membuat negara produsen CPO lain berpotensi merebut pasar Indonesia. Meskipun demikian, berdasarkan data Trade Map, nilai ekspor CPO Malaysia ternyata sudah mengungguli Indonesia sejak kuartal II 2021 ketika ekspor CPO Indonesia belum dilarang.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...