WHO Rapat Darurat Bahas Cacar Monyet yang Menyebar ke 11 Negara

Tia Dwitiani Komalasari
21 Mei 2022, 15:10
Petugas Kesehatan Karantina Bandara Soekarno Hatta melakukan pemeriksaan acak suhu badan penumpang yang baru mendarat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (14/5/2019). Pemeriksaan acak dilakukan untuk mewaspadai adanya penumpang
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww
Petugas Kesehatan Karantina Bandara Soekarno Hatta melakukan pemeriksaan acak suhu badan penumpang yang baru mendarat di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (14/5/2019). Pemeriksaan acak dilakukan untuk mewaspadai adanya penumpang yang terjangkit penyakit Cacar Monyet atau Monkeypox, dimana pemeriksaan dilakukan bagi penumpang yang tiba dari penerbangan Singapura dan Afrika.

“Kasus-kasus tersebut dapat diisolasi dengan baik melalui contact tracing dan ada juga obat-obatan serta  vaksin efektif yang dapat digunakan jika diperlukan,” katanya.

Tidak ada vaksin khusus untuk cacar monyet. Namun data menunjukkan bahwa vaksin yang digunakan untuk membasmi cacar memiliki tingkat efektifitas hingga 85% melawan cacar monyet.

Sejak tahun 1970, kasus cacar monyet telah dilaporkan di 11 negara Afrika. Nigeria telah mengalami wabah besar yang sedang berlangsung sejak 2017.

Kasus cacar monyet pertama di Eropa dikonfirmasi pada 7 Mei 2022. Penyakit itu ditemukan di Inggris dari seseorang yang baru kembali dari Nigeria. Sejak itu, akademisi Universitas Oxford melacak lebih dari 100 kasus telah menyebar di luar Afrika.

Berdasarkan data Asian Development Bank, dunia pernah beberapa kali mengalami wabah penyakit. Ebola merupakan wabah dengan tingkat kematian tertinggi.

Wabah berasal dari Afrika itu memiliki tingkat kematian hingga 50%. MERS dan SARS menyusul dengan tingkat kematian sebesar 34,3% dan 10%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...