Sampoerna Jalin Kemitraan dengan 21.000 Petani Tembakau

Tia Dwitiani Komalasari
8 Juli 2022, 04:52
Dari kiri ke kanan: Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Kementerian Pertanian, Ardi Praptono; Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan, Kemenko Perekonomian, Moch. Edy Yusuf; dan Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Ervin Pakpahan, dalam kegiatan T
Humas Sampoerna
Dari kiri ke kanan: Direktur Tanaman Semusim dan Rempah Kementerian Pertanian, Ardi Praptono; Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan, Kemenko Perekonomian, Moch. Edy Yusuf; dan Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Ervin Pakpahan, dalam kegiatan Tanam Raya Tembakau di Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (7/7/2022).\\

PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna), telah menjalankan program kemitraan dengan petani tembakau bertajuk “Sistem Produksi Terpadu” selama lebih dari satu dekade. Program yang dijalankan melalui perusahaan pemasok tembakau ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas tembakau dan kesejahteraan petani.

Pada tahun 2021, sebanyak lebih dari 21.000 petani tembakau yang tersebar di sejumlah sentra pertanian tembakau di pulau Jawa dan provinsi Nusa Tenggara Barat telah menerima manfaat program kemitraan.

Kepala Urusan Eksternal Sampoerna, Ervin Pakpahan, mengatakan bahwa  program kemitraan dengan petani tembakau yang dijalankan Sampoerna diwujudkan melalui pendampingan, bimbingan teknis, akses yang mudah terhadap permodalan, serta prasarana produksi pertanian, hingga jaminan pembelian bagi petani sesuai dengan kesepakatan.

 “Kami sangat mengapresiasi dukungan dari Kemenko Perekonomian dan Kementerian Pertanian terhadap program kemitraan. Kita semua mengupayakan hal yang sama, yaitu mendorong kemajuan pertanian tembakau di Indonesia,” kata Ervin pada kegiatan tanam raya tembakau di Wonogiri, Jawa Tengah, Kamis (7/7/2022).

 Dia mengatakan, Sampoerna percaya bahwa program kemitraan dapat menjadi solusi bersama untuk memastikan kesejahteraan petani dan menciptakan rantai pasok pertanian tembakau yang berkelanjutan di Indonesia. Di Wonogiri, program kemitraan Sampoerna dilaksanakan melalui perusahaan pemasok tembakau, PT Sadhana Arifnusa, yang secara konsisten memberikan bimbingan bagi para petani mitra.

Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Perkebunan, Kemenko Perekonomian, Moch. Edy Yusuf, menyatakan dukungannya terhadap program kemitraan Sampoerna. DIa mengajak pihak swasta untuk melaksanakan praktik kemitraan karena dinilai mampu mendorong lompatan kemajuan. Dia menekankan bahwa kesejahteraan petani bisa meningkat jika semua pihak mau berkolaborasi.

“Untuk itu dibutuhkan peran aktif dari pemerintah untuk mendukung beragam aspek terkait pertanian tembakau, mulai dari infrastruktur, sarana dan prasarana pertanian, hingga pendampingan,” ujarnya.

Dia mengatakan, dukungan kementerian teknis juga diperlukan dalam  memitigasi adanya siklus musim yang seringkali berdampak terhadap hasil tanam para petani, Apalagi komoditas ini menjadi harapan petani karena memiliki nilai ekonomi yang baik.

 Sementara itu, Direktur Tanaman Semusim dan Rempah, Kementerian Pertanian, Ardi Praptono  turut menyampaikan apresiasinya atas konsistensi Sampoerna dalam menjalankan program kemitraan.

 “Kementerian Pertanian mengapresiasi komitmen Sampoerna dalam mengupayakan program kemitraan bersama petani tembakau sejak tahun 2009. Sinergi yang dibangun dari pola kemitraan ini tentunya menjadi jaminan bagi petani akan serapan hasil panen serta pembelian dengan harga yang stabil. Sehingga menghindarkan petani akan ketidakpastian akibat rantai penjualan yang berlapis tanpa kemitraan,” ujarnya.

Penerimaan cukai hasil tembakau tumbuh pesat pada lima bulan pertama, seiring dengan peningkatan tarif. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan bahwa penerimaan cukai hasil tembakau tumbuh 41,73% ke Rp102,74 triliun pada periode Januari–Mei dari tahun sebelumnya.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...