Petani Heran Jual Cabai di Kebun Rp 40.000, tapi Harga Pasar Rp 80.000
Harga cabai rawit merah meroket di DKI Jakarta hingga mencapai Rp 80.000 per kilogram (kg). Namun demikian, kenaikan harga tersebut tidak dinikmati oleh harga petani karena mereka masih menjual dengan harga rendah
Ketua Asosiasi Champion Cabai dan Bawang Nasional, Tunov Mondro Atmojo, mengatakan bahwa harga cabai di tingkat petani masih normal. Jika dilihat dari harga di tingkat petani, seharusnya harga di tingkat konsumen sekitar Rp 46.000 per kg.
"Harga di kami, cabai rawit merah gak lebih dari Rp 40.000 per kg, harga cabai merah keriting gak sampai Rp 40.000 malah. Kami juga heran kenapa di pasar bisa Rp 90.000 per kg, kata Tunov kepada Katadata.co.id belum lama ini.
Dia juga mengeluhkan pemerintah yang selalu menyalahkan produksi jika ada kenaikan harga. Padahal stok cabai saat ini tergolong normal meskipun musim hujan. Menurut tunov, pemerintah perlu memperbaiki tata niaga cabai sehingga harganya tidak fluktuatif.
"Petani sudah melakukan antisipasi menghadapi musim hujam, dengan menanam dua kali lipat. Jadi stok seharusnya bertambah," ujarnya.
Dia mengatakan, kenaikan harga bahan bakar minyak menyebabkan kenaikan biaya produksi. Setiap komponen produksi naik seperti pupuk 30%, plastik mulsa naik 30%, dan juga pestisida. Kenaikan harga BBM juga mempengaruhi biaya tenaga kerja hingga 40%.