Pengusaha Dukung Pemerintah Lawan Putusan Gugatan Nikel di WTO

Nadya Zahira
21 Desember 2022, 20:09
Seorang pekerja memperlihatkan bijih nikel di smelter feronikel yang dimiliki oleh perusahaan tambang negara Aneka Tambang Tbk di distrik Pomala, Indonesia, 30 Maret 2011.
ANTARA FOTO/REUTERS/Yusuf Ahmad
Seorang pekerja memperlihatkan bijih nikel di smelter feronikel yang dimiliki oleh perusahaan tambang negara Aneka Tambang Tbk di distrik Pomala, Indonesia, 30 Maret 2011.

Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo mendukung pemerintah dalam melawan putusan World Trade Organization atau WTO mengenai gugatan larangan ekspor nikel. Pengusaha optimistis kekalahan Indonesia dalam sengketa nikel tersebut tidak akan berdampak pada industri dan investasi di Indonesia.

Ketua Apindo, Hariyadi B. Sukamdani, mengatakan bahwa kekalahan RI dari gugatan Uni Eropa soal larangan ekspor bijih nikel di WTO sama sekali tidak berdampak pada industri dan investasi di Indonesia. Menurutnya, kebijakan pemerintah terkait larangan ekspor bijih nikel tersebut merupakan hak negara Indonesia,

“Tidak berdampak, ya karena itu haknya kita, mau mengolah nikel, itu bahan-bahan dari bumi kita kok, go ahead aja, WTO mau ngomong apa segala macam pada akhirnya pembeli akan datang kesini juga,” ujar Hariyadi kepada Katadata.co.id saat ditemui di Kantor Apindo, Jakarta, Rabu (21/12).

Hariyadi mengatakan, langkah yang telah dilakukan pemerintah dalam melawan dan segera mengajukan banding sudah benar, “Biarin saja, lawan saja. Kecuali kalau kita terkait dengan perdagangan. Kalau sebagai produsen harusnya tidak berpengaruh ya, urusan kita mau bikin pabrik baterai atau segala macemnya, menurut saya tidak masalah, jalan terus saja,” tegasnya.

 Tidak berdampak pada investasi dan industri

Wakil Ketua Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, mengatakan kekalahan tersebut tidak berpengaruh terhadap industri dan investasi di Indonesia. “Nggak berpengaruh, karena basicly kan itu kekalahannya jelas dong, kan kita memiliki kebijakan sendiri untuk bisa melakukan hilirisasi di dalam,” ujar Shinta kepada Katadata.co.id saat ditemui di Kantor Apindo, Jakarta, Rabu (21/12).

Menurut Shinta, Indonesia harus pintar dalam mencari investor yang memang hanya bertujuan untuk mengembangkan hilirisasi di Indonesia. Menurut dia, ada sejumlah investor yang tidak mempermasalahkan kebijakan hilirisasi nikel Indonesia.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...