Tol Probolinggo-Besuki Ditargetkan Rampung 2024, Investasi Rp 10,7 T
"Ini bagian akhir Tol Trans Jawa yang tersambung dari ujung Barat hingga ujung timur Pulau Jawa. Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sudah dilaksanakan sejak 2017 lalu," kata Basuki.
Basuki mengatakan, tepat hari ini Senin (6/2) pembangunan akhir dari Tol Trans Jawa tersebut kembali dimulai. Untuk yang sudah siap secara teknis dengan nilai investasi sebesar Rp10,7 triliun, yakni ruas Probolinggo-Besuki.
Menteri Basuki berpesan kepada kontraktor dan konsultan pengawas untuk memperhatikan kualitas, estetika dan keberlanjutan lingkungan, "Semua itu bergantung sejak awal perencanaan. Untuk itu saya minta para konsultan untuk tidak main-main dengan mutu hasil pekerjaan. Para konsultan yang sudah dipercaya mengawasi pekerjaan harus menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya," tegasnya.
Kemudian, Basuki juga berpesan kepada kontraktor pelaksana yang melakukan pembangunan untuk memaksimalkan Tingkat Komponen Dalam Negeri atau TKDN sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
"Gunakan produk dalam negeri untuk TKDN kita, dilarang impor, produk-produk infrastruktur dalam negeri harus dimanfaatkan. Dengan terus dibeli, seperti lead rubber bearing, maka produk-produk tersebut akan semakin berkembang," ujarnya.
Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jalan Tol Trans Jawa (JTTJ) memiliki panjang 1.056,38 kilometer (km). JTTJ tersebut berjumlah 20 ruas terbentang dari Merak (Banten) hingga Probolinggo (Jawa Timur).