Bedak Bayinya Picu Kanker, Johnson & Johnson Setuju Bayar Rp 133 T

Tia Dwitiani Komalasari
10 April 2023, 11:25
Ilustrasi. Bedak bayi berbasis talc (talek) merek Johnson & Johnson diduga mengandung asbes yang dapat memicu kanker ovarium.
johnsonsbaby.com
Ilustrasi. Bedak bayi berbasis talc (talek) merek Johnson & Johnson diduga mengandung asbes yang dapat memicu kanker ovarium.

J&J mengatakan bedak bayi dan produk bedak lainnya aman, tidak menyebabkan kanker dan tidak mengandung asbes. Namun demikian pada 2020, perusahaan mengumumkan akan menghentikan penjualan bedak bayi di AS dan Kanada karena apa yang disebutnya "misinformasi" tentang produk tersebut.

Perusahaan juga mengumumkan niatnya untuk menghentikan penjualan produk bedak bayi di seluruh dunia pada 2023.

Berdasarkan Company Market Cap, Johnson & Johnson merupakan perusahaan farmasi dengan nilai pasar terbesar. Per 21 Oktober 2022,  kapitalisasi pasar  perusahaan ini mencapai US$434.10 milyar. 

Johnson & Johnson mempertahankan posisi itu sejak tahun lalu. Nilai pasarnya sebesar US$ 419,10 miliar pada November 2021

Di urutan kedua ada Eli Lilly yang juga merupakan perusahaan farmasi asal Amerika Serikat. Eli Lilly tercatat memiliki Nilai pasar mencapai US$312.88 miliar.

Berikutnya perusahaan farmasi asal Swiss, Roche, menempati peringkat ketiga dengan nilai pasar US$264.35 miliar. Diikuti AbbVie, Pfizer, dan Merck.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...