Daftar Perusahaan Penerima Gas Murah yang Bikin Negara Tekor Rp 29 T
Sebanyak 51 perusahaan dari industri petrokimia mendapatkan alokasi gas murah 94,65 BBTUD. Beberapa perusahaan dari sektor ini termasuk PT Petrowidada, PT Samator, dan PT Petrokimia Gresik dan PT Chandra Asri Petrochemical. Realisasi penyaluran HGBT di sektor ini pada 2022 mencapai 82,08 BBTUD atau 86,8%.
Industri keramik mendapat jatah 130,60 BBTUD gas murah yang hanya terealisasi 89,66 BBTUD atau 68,65%, terendah kedua setelah industri baja. Beberapa produsen keramik yang mendapatkannya yaitu PT Ming Chia Cirebon, PT Arwana Palembang.
Lalu enam perusahaan sarung tangan karet mendapatkan aolkasi gas murah 1,23 BBTUD dengan realisasi 78,77% atau 0,96 BBTUD. Salah satu perusahaannya yaitu PT Trinseo Material. Terakhir, 17 produsen kaca mendapatkan alokasi 56 BBTUD dengan realisasi 44,79 BBTUD atau 79,9%.
Menurut laporan Kemenperin, manfaat bersih yang diperoleh pemerintah dari kebijakan HGBT ke tujuh industri tertentu mencapai Rp 7,90 trilun. Hitung-hitungan ini berasal dari pendapatan pajak yang berhasil dihimpun senilai Rp 23,10 triliun dikurangi beban fiskal insentif HGBT sebesar Rp 15,2 trilun.
Seperti diketahui pemerintah berencana mengubah penyaluran insentif gas murah kepada industri jika perusahaan penerima sudah berkembang.
“Semangatnya adalah membantu industri yang perlu dibantu, tidak untuk selamanya industri dapat terus, kalau sudah kuat maka diganti,” kata Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji, dalam RDP ersama Komisi VII, Selasa (11/4).