Subsidi Mobil Listrik Dikritik, Luhut Minta Anies Mendatanginya

Muhamad Fajar Riyandanu
9 Mei 2023, 16:40
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan membalas kritikan Anies soal mobil listrik.
Humas Kemenko Marves
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Kritikan bakal Calon Presiden, Anies Baswedan, atas kebijakan mobil listrik pemerintah menuai respons para pejabat. Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan membalas kritikan Anies.

Anies mengkritik pemberian subsidi mobil listrik tidak tepat sasaran karena hanya dinikmati kalangan orang yang berduit. Dia menilai pemilik mobil listrik termasuk masyarakat golongan mampu dan tidak membutuhkan subsidi.

Luhut mengatakan pemerintah telah melakukan kebijakan yang komprehensif sebelum memutuskan untuk memberikan subsidi mobil listrik. "Mobil listrik sudah ada studi komprehensif. Saya kira seluruh dunia, bulan hanya kita, jangan lawan arus dunia," kata Luhut saat ditemui di The Westin Jakarta, Selasa (9/5).

Luhut mengaku dirinya tak tahu siapa yang mengeluarkan kritik itu. Namun, dia meminta agar yang bersangkutan datang menemuinya dan membuktikan kritik itu salah.

"Siapa yang berkomentar? Saya enggak tahu itu. Nanti suruh dia datang ke saya, nanti biar saya jelaskan bahwa itu enggak ada (benarnya), enggak benar omongannya itu," kata Luhut.

Respons Menteri Perindustrian 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang juga menanggapi kritik yang disampaikan oleh calon presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan atau KPP Anies Baswedan mengenai kebijakan subsidi kendaraan listrik. Menurut Agus, industri electric vehicle atau kendaraan listrik harus dilihat secara utuh dan tidak bisa dilihat hanya berdasarkan satu faktor saja. 

"Kalau kita melihat pengembangan industri electric vehicle itu jangan dilihat dari satu faktor saja, tetapi harus dilihat faktor secara utuh," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita  di Kantor Kementerian Kemenperin, Jakarta, Selasa (9/5)

Agus mengatakan, terdapat sejumlah keuntungan dari program subsidi kendaraan listrik. Pertama, insentif tersebut bertujuan untuk membantu Indonesia mencapai komitmennya dalam mengurangi emisi karbon. Sebagai informasi, Indonesia menargetkan mencapainet zero emission pada 2060. 

"Nah ini bagian yang tidak terlepaskan dari upaya kita, dan juga kita tidak boleh lupa bahwa pengembangan industri EV di Indonesia juga akan menciptakan tenaga kerja yang cukup tinggi di Indonesia," kata dia. 

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...