Menperin Bantah Usulan Kementrian BUMN: Tidak Ada Impor KRL Bekas

Nadya Zahira
12 Juni 2023, 13:32
Penumpang KRL Commuterline berjalan di Stasiun Manggarai, Jakarta (30/5). PT KAI Commuter (PT KCI) menambah perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) berupa feeder yang diberangkatkan dari Stasiun Duri menuju Stasiun Manggarai sebanyak 15-17 perjalanan. Langkah
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Penumpang KRL Commuterline berjalan di Stasiun Manggarai, Jakarta (30/5). PT KAI Commuter (PT KCI) menambah perjalanan Kereta Rel Listrik (KRL) berupa feeder yang diberangkatkan dari Stasiun Duri menuju Stasiun Manggarai sebanyak 15-17 perjalanan. Langkah ini diharapkan strategis untuk mengurai penumpukan atau kepadatan penumpang yang menunggu KRL di di Stasiun Manggarai.

Menteri Perindustrian atau Menperin, Agus Gumiwang Kartasasmita, menegaskan pemerintah tidak akan impor KRL bekas dari Jepang. Pemerintah telah memutuskan untuk melakukan retrofit tahun depan.

Retrofit merupakan penambahan teknologi atau fitur baru pada sistem lama. Agus mengatakan, keputusan tersebut sesuai dengan hasil audit dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan atau BPKP.

Sebelumnya, Agus mengatakan, seluruh stakeholder terkait telah sepakat akan mengikuti apapun yang menjadi keputusan BPKP.

"Menurut hasil BPKP, impor itu tidak diperlukan. Jadi sekali lagi supaya paham, kita sepakat apa yang menjadi keputusan BPKP, kita akan ikut. Jadi ini bukan keputusan Kemenperin," ujar Agus saat ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (12/6).

Selain itu, dia mengatakan, pemerintah juga tidak akan melakukan opsi impor KRL bekas darurat, "Saya tidak pernah dengar bahwa ada opsi impor KRL darurat, pernyataan pak Erick (Menteri BUMN) saja tidak mengarah kesitu kok," ujarnya. 

Agus menegaskan, tahun ini adalah momentum emas untuk melakukan reformasi bagi pemerintah, dalam sektor perkeretaapian nasional. Dengan demikian, opsi impor memang tidak perlu dilakukan.

BUMN Tetap Usulkan Impor

Sebelumnya,  Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo, mengatakan pihaknya  telah menyusun tiga tahap rencana pemenuhan kebutuhan KRL hingga 2025.  Salah satunya dari rencana tersebut adalah mengimpor 12 train set KRL bekas dari Jepang.

pria yang akrab disapa Tiko tersebut mengatakan saat ini BUMN tengah berada dalam upaya untuk mengajukan rencana tersebut kepada Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.  Kemudian pada 2024 mendatang, BUMN merencanakan untuk melakukan rekondisi gerbong-gerbong KRL yang sudah ada.

"Maka dari itu, Kementerian BUMN juga mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) tambahan sebesar Rp 3 triliun pada tahun anggaran 2024 untuk PT INKA," ujar Tiko dalam Rapat Kerja BUMN dengan Komisi VI DPR, Senin (5/6).

Tiko mengatakan, PT INKA diharapkan sudah berproduksi penuh dan dapat memproduksi kereta listrik menggunakan fasilitas produksi di Banyuwangi, Jawa Timur, pada 2025.

“Yang kita ajukan untuk INKA adalah untuk barang-barang modal yang akan kita gunakan untuk produksi kereta listrik 2025 menggunakan fasilitas yang di Banyuwangi. Saat ini kita ajukan untuk equipment produksi,” ujarnya.

Catatan PT KAI Commuter Indonesia atau KCI menunjukkan, sedikitnya 29 kereta rel listrik (KRL) Jabodetabek bakal 'pensiun'. Rinciannya, 10 kereta pada 2023 dan 19 kereta pada 2024.




Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...