Pengusaha Protes Wacana Pemerintah Tetapkan Libur Idul Adha 3 Hari
Pelaku usaha memprotes rencana pemerintah yang akan menetapkan libur Idul Adha menjadi tiga hari. Pasalnya, rencana tersebut dinilai mendadak sehingga akan mengganggu produktivitas industri.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia, Adhi S Lukman, mengatakan cuti bersama yang ditetapkan mendadak akan mengganggu produktivitas kerja industri. Apalagi jika perubahan cuti tersebut diterapkan pada bagian produksi yang memiliki tiga shift.
Dia mengatakan, sejumlah industri juga membutuhkan biaya tambahan jika kegiatan pabrik terhenti dalam kurun waktu cukup lama. Pasalnya, biaya energi yang dikeluarkan saat mesin memulai produksi cukup besar.
"Contohnya industri kaca dan plastik, biasanya produksi selama 24 jam. Jika mesin terhenti maka ada biaya energinya," ujar Adhi kepada Katadata.co.id, Selasa (20/6).
Dikeluhkan Pekerja
Selain itu, Adhi mengatakan, pekerja juga kerap menolak cuti bersama yang ditetapkan mendadak. Pasalnya , cuti bersama akan mengurangi jatah cuti tahunan yang ditetapkan 12 hari selama setahun.
"Karyawan seringkali merasa dirugikan karena biasanya mereka juga sudah memiliki rencana kapan jatah cuti akan diambil. Kalau mengambil cuti bersama, berarti kan mengurangi jatah cuti tahunan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Apindo Shinta Kamdani mengatakan pada prinsipnya pengusaha menghormati rencana berkaitan dengan libur Idul Adha menjadi tiga hari.
"Hal itu untuk mengakomodir masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim dan merayakan Hari Idul Adha," kata Shinta.