Kenaikan Harga Gas Industri Bisa Picu Deindustrialisasi

Andi M. Arief
14 September 2023, 19:34
Pekerja beraktivitas di pabrik baja di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (12/1/2023). Kementerian Perindustrian memprediksi industri manufaktur pada tahun 2023 tumbuh sebesar 5,36 persen dengan nilai ekspor sebesar 245 miliar dolar AS atau m
ANTARA FOTO/Fauzan/aww.
Pekerja beraktivitas di pabrik baja di Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (12/1/2023). Kementerian Perindustrian memprediksi industri manufaktur pada tahun 2023 tumbuh sebesar 5,36 persen dengan nilai ekspor sebesar 245 miliar dolar AS atau meningkat dari tahun sebelumnya yakni sebesar 210,38 miliar dolar AS.

Forum Industri Pengguna Gas Bumi atau FIPGB mengkhawatirkan kenaikan harga gas sepihak yang akan dilakukan oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Pasalnya, emiten migas dengan kode PGAS tersebut telah menyurati pabrikan terkait penyesuaian harga gas industri tersebut.

Ketua Umum FIPGB Yustinus Harsono Gunawan menunjukkan surat yang dikirimkan PGAS 6 September 2023 tersebut kepada Katadata.co.id. Surat tersebut mengumumkan penyesuaian harga gas yang akan dilakukan pada 1 Oktober 2023 dan peningkatan nilai Jaminan Pembayaran menjadi 15 persen.

Yustinus menyampaikan hal tersebut akan memberatkan biaya dana yang harus disiapkan pabrikan pengguna gas di dalam negeri.

"Dalam pertemuan asosiasi industri dan Kementerian Perindustrian hari ini, teman-teman memastikan kenaikan harga gas ini akan menurunkan daya saing, karena kenaikan harga gas tidak bisa ditransmisikan ke harga jual," kata Yustinus kepada Katadata.co.id, Kamis (14/9).

Yustinus yang juga merupakan Ketua Asosiasi Produsen Kaca Lembaran ini mengatakan biaya kenaikan harga gas industri tidak memungkinkan untuk dibebankan ke harga jual konsumen. Pasalnya industri kaca sedang tertekan akibat pasar domestik dibanjiri produk impor Cina. Jika harga jual dinaikkan, maka produk Indonesia akan kalah saing dengan barang impor.

"Jangan sampai kenaikan harga gas ini memicu deindustrialisasi. Bisa-bisa serapan tenaga kerja di dalam negeri menurun," katanya.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...