Pengalaman Naik Kereta Cepat, Minim Guncangan Meski Secepat Kilat
Uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau KCJB sudah berlangsung hampir sepekan. Setiap harinya, ratusan warga mendatangi Stasiun Halim dan Tegalluar untuk ikut uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Katadata.co.id berkesempatan untuk mengikuti uji coba KCJB tahap pertama pada Kamis (21/9). Uji coba berawal dari Stasiun Halim menuju Stasiun Tegalluar pulang pergi.
Sebelum masuk stasiun, peserta uji coba diminta untuk registrasi melalui petugas di lantar dasar, satu jam sebelum jadwal keberangkatan. Peserta diminta menunjukan Kartu Tanda Penduduk (KTP) kepada petugas.
Peserta kemudian dipersilakan naik ke area tunggu di lantai sebelum menuju rangkaian kereta cepat. Pada uji coba itu, pengunjung juga diberikan goodie bag hitam yang berisi susu, air mineral hingga biskuit untuk bekal selama perjalanan.
Pembangunan Stasiun Masih Berlangsung
Stasiun KCJB Halim pada Kamis (21/9) siang itu tampak sepi. Terlihat bangunan stasiun itu belum tertata rapih. Eskalator dan elevator bahkan belum dioperasikan sehingga penumpang harus naik tangga.
Pengerjaan Stasiun Halim masih berlangsung. Pekerja konstruksi terlihat sibuk dan tersebar di beberapa lokasi baik di dalam maupun luar stasiun.
Area peron mulai ramai penumpang uji coba KCJB pada 13.30 WIB, atau setengah jam sebelum jadwal keberangkatan pukul 14.00 WIB. Penumpang uji coba KCJB tidak hanya masyarakat umum, melainkan juga Polisi, TNI, hingga Aparatur Sipil Negara (ASN).
Interior Mewah
Kondektur kemudian mempersilakan pengunjung untuk segera masuk ke dalam kereta yang berwarna merah itu. Saat masuk ke dalam, terlihat Kereta Cepat Jakarta-Bandung memiliki tampilan eksterior dan interior berbeda dengan kereta lainnya.
Saat uji coba KCJB, penumpang masyarakat umum mendapatkan jatah gerbong second class dengan tata letak tempat duduk 2 dan 3 kursi. Namun demikian, tampilan kursi tersebut cukup mewah dengan menggunakan bahan suede dan desain motif batik Mega Mendung yang mencolok.
Pilihan warna yang dominan pada tempat duduk adalah biru dan abu-abu. Eksterior Kereta Penumpang juga terinspirasi dari sisik Komodo yang tercermin dalam corak segitiga di hidung dan pintu-pintu kereta.
Kereta dengan daya tampung 555 penumpang ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang nyaman. Fasilitas tersebut mencakup stop kontak, televisi, meja lipat, serta fasilitas toilet yang dirancang untuk melayani dengan baik pengguna berkebutuhan khusus. Tampilan toiletnya pun cukup mewah dibandingkan kereta pada umumnya di Indonesia.