Indeks Kepercayaan Industri Turun Efek Melemahnya Daya Beli Konsumen
Febri mencatat, impor bahan baku penolong turun 4,86% secara bulanan per Oktober 2023, sementara itu, impor barang modal susut 12,27%. Variabel persediaan produk dalam IKI naik 0,5 poin dari 47,4 per September 2023 menjadi 47,90 pada bulan ini.
Febri bercerita kondisi tersebut disebabka oleh kenaikan persediaan di gudang pabrik. Para pengusaha juga menahan produksi karena biaya produksi dan minimnya ketersediaan bahan baku.
Ketiga, banjirnya produk impor dan barang ilegal sepanjang Oktober 2023. Febri menyampaikan fenomena tersebut menggerus IKI pada 16 subsektor manufaktur. Tiga subsektor manufaktur paling terdampak adalah mesin dan perlengkapan, pengolahan tembakau, dan elektronika.
“Aparat Penegak Hukum dan Kementerian/Lembaga terkait belum bisa meredam banjirnya barang-barang impor dan barang ilegal yang menggerogoti pasar produsen domestik,” ujarnya.
Febri menyampaikan, IKI subsektor Industri Mesin dan Perlengkapan tercatat masuk ke kondisi kontraksi setelah ada di posisi ekspansi pada September 2023. Menurutnya, penurunan IKI yang signifikan pada subsektor tersebut disebabkan oleh penurunan beberapa harga komoditas tambang, seperti batu bara dan nikel.
Walau demikian, Febri menemukan sebagian besar atau 61% pabrikan di dalam negeri optimistis terhadap kondisi manufaktur hingga April 2023. Febri mengatakan, ada tiga subsektor yang masih mengalami pertumbuhan IKI per Oktober 2023, yaki Industri Kayu, Barang dari Kayu, dan Gabus; Industri Barang Galian Bukan Logam; dan Jasa Reparasi dan Pemasangan Mesin dan Peralatan.