Beda Efek Pilpres Satu atau Dua Putaran ke Industri Ritel

Andi M. Arief
11 Januari 2024, 17:29
ritel, industri ritel, pilpres
ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.
Ilustrasi. Performa industri ritel sepanjang 2023 tidak lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya yakni hanya tumbuh 3%.

"Optimisme pelaku usaha sudah oke, tapi kami harus melihat realisasi pada kuartal pertama 2024 lebih dulu. Kami berharap tahun ini aman, jadi performa industri ritel bisa lebih baik dari 2023," ujarnya. 

Bank Indonesia sebelumnya juga memperkirakan investasi pada semester pertama 2024 akan cenderung melambat karena Pilpres. Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter (DKEM) BI Erwindo Kolopaking mengatakan, investor biasanya akan merealisasikan investasi secara besar-besaran  satu kuartal menjelang berakhirnya periode pemerintahan. Namun, investasi akan melambat pada dua kuartal mendekati pemilihan presiden hingga setelahnya.

"Menjelang akhir pemerintahan, kami biasanya melihat ada ekspansi yang besar, tetapi di awal kuartal saat dan setelah pemilu akan agak stop karena investor akan melihat program-program presiden dan pada menterinya," ujar Erwindo saat berbincang dengan media di Raja Ampat, Papua Barat, akhir pekan lalu. 

Menurut dia, pilpres yang berlangsung dalam satu dan dua putaran akan mempengaruhi pola investasi. Para investor  biasanya menahan diri, melihat bagaimana program-program pemerintahan yang baru dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kondisi ini pun akan membuat pola investasi terhadap pertumbuhan ekonomi agak sedikit melambat.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...