Mentan Amran Ingin Penggunaan Mesin Pertanian di RI Setara Jepang
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menargetkan tingkat penggunaan alat dan mesin pertanian atau Alsintan di dalam negeri setara dengan Jepang pada 2029. Ia mengklaim, tingkat penggunaan Alsintan di dalam negeri telah menyaingi Thailand atau sebesar 2,1 tenaga kuda per hektar.
Menurut Amran, penggunaan Alsintan di dalam negeri hanya 0,014 tenaga kuda per hektar pada 2014. Peningkatan penggunaan Alsintan terjadi setelah ratusan percobaan pembuatan Alsintan lokal yang gagal.
"Kami ingin kejar tingkat penggunaan Alsintan di Indonesia selama 5 tahun ke depan atau maksimal 10 tahun bisa sejajar dengan penggunaan Alsintan di Jepang sebesar 6 tenaga kuda per hektar," kata Amran di kantornya, Rabu (17/1)
Amran mencatat, penggunaan Alsintan tertinggi ditemukan di Amerika Serikat, yakni 16 tenaga kuda per hektar. Ia mengakui, salah satu alasan peningkatan penggunaan Alsintan adalah regenerasi petani oleh generasi z.
Ia menekankan, penggunaan Alsintan dapat meningkatkan efisiensi proses tanam dan panen. Menurut Amran, penggunaan satu Combine Harvester dapat memangkas tenaga kerja dari 20 orang menjadi satu orang per hektar sehingga dapat menekan biaya produksi hingga 70%. Sementara itu penggunaan drone untuk proses pemupukan menekan biaya operasional hingga 60%.
"Biaya tanam di kampung itu Rp 5 juta per hektar, dengan Alsintan bisa jadi Rp 2 juta per hektar," ujarnya.