Ramai Kecelakaan Kereta di Awal Tahun, Apa Langkah Pemerintah?

Andi M. Arief
18 Januari 2024, 15:34
kecelakaan kereta api, kereta, kecelakaan kereta
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/YU
Foto udara kereta api lokal Bandung Raya yang bertabrakan dengan kereta api Turangga di Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/1/2024). Hingga saat ini petugas masih mengidentifikasi penyebab kecelakaan tersebut serta masih mendata korban baik yang luka serta meninggal dunia.

Menjelang kejadian, saat menyeberang di perlintasan kereta api tanpa palang pintu tersebut, pengemudi mobil Agya diduga tidak memperhatikan datangnya kereta sehingga akhirnya terjadi benturan antara kereta dengan Agya.

"Korban dievakuasi dan dinyatakan dua orang meninggal dunia. Korban dibawa ke RSUP Dr Soeradji Tirtonegoro Klaten," ujar Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta Krisbiyantoro.

4. KA Wijaya Kusuma dan Mobil Toyota Innova di Banyuwangi, Jawa Timur

Tabrakan terjadi antara KA Wijaya Kusuma relasi Banyuwangi-Cilacap dan Mobil Toyota Inova di perlintasan rel tanpa palang pintu Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi. Salah satu penumpang mobil Toyota Innova tersebut adalah anggota DPRD Banyuwangi Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB).

Dalam insiden ini, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Para penumpang Innova hanya mengalami syok akibat peristiwa tersebut. 

5. KA Datuk Blambangan dan Mobil Toyota Innova di Tebing Tinggi, Sumatera Utara

Tabrakan kereta terjadi antara KA Datuk Blambangan dengan relasi stasiun Lalang- Kuala Tanjung dan mobil Toyota Inova di perlintasan kereta api Jalan Abdul Hamid, Tebing Tinggi, Padang Hilir, Sumatera Utara. Tabrakan terjadi pada Minggu (14/1) pukul 12.20 WIB.

Keterangan kepolisian menyebutkan bahwa perlintasan kereta tersebut tidak memiliki palang pintu kereta. Sementara itu, pengemudi mobil tidak melihat maupun tidak mendengar adanya kereta api yang sedang melaju di lokasi kejadian.

Insiden ini menyebabkan satu orang penumpang mobil Innova meninggal dunia, sedangkan sopir mobil tersebut luka berat.

Mengapa empat kecelakaan kereta terjadi dalam sehari?

Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menjelaskan, kecelakaan kereta umumnya terjadi karena tiga hal, yakni kesalahan manusia atau human error, teknologi, dan regulasi. "Dominannya apa, ini harus berdasarkan investigasi." ujar Djoko kepada Katadata.co.id, Senin (15/1). 

Menurut Djoko, kecelakaan kereta sebenarnya sudah menurun cukup drastis dalam beberapa tahun terakhir. Angka kecelakaan kereta di Indonesia juga bukan merupakan salah satu yang tertinggi di dunia. Meski demikian, Djoko menilai, kecelakaan kereta seharusnya dapat dihindari. "Amerika justru paling banyak angka kecelakaan keretanya," kata dia. 

Djoko mengutip  data PT KAI pada 2023 bahwa telah terjadi 1.839 kecelakaan di perlintasan sebidang selama kurun waktu tahun 2018 - hingga Juli 2023. Sebesar 86% di antaranya terjadi kecelakaan di perlintasan tidak dijaga. Total perlintasan sebidang dijaga 1.598 titik atau mencapai 43%. Total perlintasan sebidang tidak dijaga 2.095 titik atau 57%.

Adapun, menurut dia, berdasarkan hasil analisis dari Pusat Kebijakan Keselamatan dan Keamanan Transportasi Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan pada 2023, kendala umum penanganan perlintasan sebidang dalam hal peningkatan keselamatan, mencakup:

  1. Ketidakjelasan pembagian tugas, fungsi dan kewenangan
  2. Keterbatasan anggaran
  3. Keterbatasan SDM penjaga cakap bersertifikasi
  4. Ketiadaan sanksi (pengelola dan pengguna jalan)
  5. Vandalisme (pencurian/pengrusakan)
  6. Kesadaran dan disiplin masyarakat rendah

Menurut dia, alternatif untuk mengurangi potensi kecelakaan dengan cara penutupan perlintasan dan perlintasan dibuat tidak sebidang. Namun, ia juga menjelaskan bahwa penutupan perlintasan sebidang kereta api memiliki dampak, seperti aksesibilitas terganggu, ketidaksetujuan masyarakat, memperparah kemacetan lalu lintas di lokasi lain, serta perubahan kondisi sosial dan ekonomi. "Oleh sebab itu perlu disusun strategi manajemen rekayasa lalu lintas dalam mengurangi titik kemacetan," kata dia.

Selain itu, menurut dia, dapat dibangun perlintasan tidak sebidang berupa flyover atau underpass. Namun, ada beberapa kendala, seperti biaya besar, proses pembebasan lahan, butuh waktu pembangunan yang cukup lama, menimbulkan titik kemacetan baru saat pembangunan. Oleh sebab itu, diperlukan alternatif pembiayaan.

"Harus ada bantuan khusus dari pemerintah pusat untuk daerah yang sudah berbuat untuk memberikan keselamatan di perlintasan kereta. Mengantisipasi ini butuh anggaran pembangunan yang tidak sedikit" kata dia. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...