Paksa Freeport Bangun Smelter, Jokowi: 55 Tahun Cuma Ekspor Tembaga

Happy Fajrian
4 Maret 2024, 10:35
jokowi, smelter, freeport, tembaga, hilirisasi
ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/aww.
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat meresmikan ekspansi proyek smelter PT Smelting di Gresik, Jawa Timur, Kamis (14/12/2023).
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Presiden Joko Widodo memastikan bahwa smelter PT Freeport Indonesia di kawasan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur akan beroperasi pada Juni 2024.

Ia mengatakan tidak mudah untuk mengembangkan hilirisasi di Indonesia dan membangun smelter karena selama ini Indonesia terlalu nyaman mengirim bahan mentah. Oleh karena itu pemerintah mengakuisisi 51% saham Freeport untuk memudahkan hilirisasi dan membangun smelter.

“Saya kasih contoh tambang Freeport yang sudah 55 tahun itu hanya mengekspor tembaga, tapi kita tidak tahu apakah mereka mengekspor hanya tembaga atau ada emasnya,” kata Jokowi membuka Muktamar XX Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Palembang, dikutip Senin (4/3).

Dia mengatakan bahwa Indonesia kehilangan nilai tambah dan kesempatan lapangan pekerjaan bagi anak bangsa jika hanya mengekspor bahan mentah.

“Maka dari itu sembilan tahun yang lalu saya paksa mereka membangun yang namanya industri smelter dan Insya Allah pada Juni 2024 smelter PT Freeport akan beroperasi dan akan merekrut sekitar 15 ribu hingga 20 ribu anak bangsa untuk bekerja,” kata presiden.

Namun dia juga menegaskan bahwa hilirisasi tidak hanya akan didorong industri tambang, melainkan juga perkebunan, pertanian, perikanan dan kelautan, dan industri lainnya. “Semua akan kita hilirisasikan agar dapat nilai tambah dan membuka lapangan pekerjaan,” kata Jokowi.

Menurut dia, hilirisasi merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi Indonesia jika ingin menjadi negara maju. Meski begitu mantan gubernur DKI Jakarta dan Walikota Solo ini optimistis Indonesia dapat menjadi negara maju dalam tiga periode kepemimpinan ke depan.

Jokowi menyampaikan bahwa hal itu berdasarkan prediksi lembaga-lembaga internasional, meskipun lanskap politik dan ekonomi global yang terus berubah karena disrupsi teknologi dan juga adanya perubahan akibat interaksi melalui media sosial.

“Kondisi geopolitik saat ini sangat sulit dihitung bahkan ekonomi global penuh ketidakpastian, sulit dikalkulasikan. Tapi, dengan kondisi ketidakpastian dan adanya tekanan-tekanan di posisi itu, justru Indonesia memiliki peluang dan kesempatan melompat menjadi negara maju,” ujarnya.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...