Proyek Ambisius Kereta Cepat Brunei: Jangkau IKN, Butuh Rp 1.120 T
Meski sudah berencana menyambungkan ketiga negaa, belum jelas terkait partisipasi Indonesia dengan Malaysia. Kepala Menteri Negara Bagian Sabah Hajiji Noor memuji usulan mega proyek kereta api tersebut, dan mengatakan bahwa hal tersebut akan menjadi katalis ekonomi bagi wilayah Kalimantan.
Ia mengatakan bahwa jika proyek ini terwujud, maka hal ini akan memfasilitasi perdagangan, mendorong pertumbuhan industri di daerah perbatasan, meningkatkan pariwisata di wilayah Kalimantan, dan meningkatkan konektivitas antar masyarakat.
Menteri Pekerjaan Umum Malaysia Alexander Nanta Linggi pada November lalu mengatakan, kementeriannya telah menerima proposal awal mengenai proyek tersebut. Dia mengatakan pemerintah federal telah menyetujui alokasi keuangan khusus untuk melakukan studi kelayakan pada rute di Sabah dan Sarawak, menurut outlet berita Malaysia Free Malaysia Today.
Namun Perdana Menteri Sarawak Abang Johari Openg mengatakan pemerintah negara bagian Sarawak belum secara resmi didekati oleh perusahaan yang berbasis di Brunei untuk memulai proyek tersebut.
Juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengatakan, belum ada tindak lanjut mengenai masalah ini, terutama yang melibatkan Kementerian Perhubungan.
Menteri Komunikasi dan Transportasi Brunei Shamhary Mustapha juga mengatakan usulan tersebut belum dibahas secara resmi di tingkat pemerintah.