Pengusaha Pilih Tak Kerek Harga Meski Biaya akan Naik akibat Bunga BI

Andi M. Arief
25 April 2024, 16:01
pengusaha makanan minuman, pengusaha, harga
ANTARA FOTO/Umarul Faruq
Ilustrasi. Pengusaha mempertimbangkan daya beli masyarakat yang masih lemah.

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Shinta W Kamdani memahami Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan untuk menekan pelemahan rupiah selama dua minggu terakhir. Menurutnya, langkah tersebut dapat mempercepat stabilitas rupiah yang mengkhawatirkan.  

Nilai tukar rupiah ditutup menguat 0,4% ke level Rp 16.155 per dolar AS pada hari ini, Rabu (24/4). Meski menguat dibandingkan kemarin, rupiah melemah 360 poin atau 2,2% dibandingkan posisi 25 Maret 2024 di level Rp 15.795 per dolar AS.

"Namun, BI perlu memperhatikan kebijakan kenaikan suku bunga acuan menjadi instrumen kebijakan last resort dan tidak dilakukan terlalu sering," kata Shinta kepada Katadata.co.id, Rabu (24/4).

Shinta menekankan, kelancaran arus pendanaan pada sektor riil agar dapat memiliki kinerja yang baik. Menurutnya, hal tersebut penting agar daya saing produk manufaktur nasional dapat terjaga di pasar lokal maupun internasional.

Shinta menyampaikan, kenaikan suku bunga acuan menambah beban eksisting pengusaha, seperti kondisi geopolitik yang menekan potensi investasi dan perluasan usaha. "Mungkin beban-beban terhadap penciptaan dan perluasan kinerja usaha, investasi, dan ekspor harus ditingkatkan efisiensinya, bukan ditambah," katanya.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...