10 Investor Asing Minati Sektor Tekstil RI, Bisa Serap 40.000 Pekerja
Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Marves menyebut terdapat 12 investor yang akan menenamkan investasi di sektor tekstil dalam negeri. Sebanyak 10 investor berasal dari Singapura dan Cina, sedangkan dua investor berasal dari dalam negeri.
Deputi Bidang Koordinasi Investasi dan Pertambangan Kemenko Marves Septian Hario Seto mengatakan mayoritas investasi asing berasal dari Cina. Sementara itu, Seto menyampaikan ada dua pabrik tekstil eksisting yang akan ikut berinvestasi dalam waktu dekat.
"Total investasi dari 12 investor tersebut dalam kisaran ratusan juta Dolar Amerika Serikat, tetapi serapan tenaga kerja seluruh investasi tersebut lebih dari 40.000 orang," kata Seto kepada Katadata.co.id, Jumat (28/6).
Seto mencatat seluruh dana tersebut akan ditanamkan pada industri tekstil, yakni benang dan kain. Selain itu, semua hasil produksi akan dipasarkan di pasar ekspor. Oleh karena itu, Seto menilai investasi tersebut tidak akan terpengaruh oleh kondisi pasar tekstil di dalam negeri.
Seto tidak merinci lebih lanjut negara tujuan ekspor yang akan disasar 12 investor tersebut. Akan tetapi, pabrikan hasil investasi tersebut akan memasok bahan baku untuk merek-merek internasional, seperti Adidas, Uniqlo, Puma, H&M, dan Armani.
"Investor lokal yang melaporkan rencana investasi untuk ekspansi juga akan menjual produknya ke brand-brand besar itu. Jadi, negara tujuan ekspornya bisa ke mana-mana," katanya.
Seto menilai industri tekstil di dalam negeri yang berencana menghentikan produksi harus fokus pada efisiensi bisnis. Sebab, Seto menyampaikan ada dua industri tekstil nasional yang justru akan melakukan ekspansi tahun ini.
Oleh karena itu, Seto mempertanyakan langkah bisnis yang diambil oleh industri tekstil yang kini terancam gulung tikar. "Apakan mereka reinvestasi mesin baru atau keuntungan tahun sebelumnya diinvestasikan ke sektor non-tekstil seperti properti?" ujarnya.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan sebelumnya menyampaikan bahwa berhasil mendapatkan komitmen investasi setelah kunjungan kerja ke Cina. Salah satu hal yang disoroti Luhut terkait komitmen investasi tersebut adalah integrasi vertikal investor tekstil dan perlakuan perusahaan kepada karyawan.
"Hampir seluruh karyawan beserta keluarga mereka menempati asrama yang disediakan oleh perusahaan. Mereka juga mendapatkan jatah makan gratis 3 kali sehari," ujar Luhut.
Luhut mengatakan, Chairman perusahaan tekstil tersebut menilai karyawan adalah prioritas pertama. "Jika karyawan senang, maka mereka akan berkontribusi besar kepada perusahaan," kata Luhut.