KSPI Usulkan Kenaikan Upah Minimum 10% untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8%

Andi M. Arief
24 Oktober 2024, 14:21
ekonomi
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/Spt.
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyampaikan pidatonya dalam peringatan Tiga Tahun Kebangkitan Klas Buruh di Istora, kompleks Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (18/9/2024). Partai Buruh menyatakan dukungan kepada presiden terpilih untuk masa bakti 2024-2029 Prabowo Subianto.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia atau KSPI menyatakan bahwa peningkatan upah minimum antara 8% sampai 10% merupakan upaya buruh mendukung pertumbuhan ekonomi 8% pada 2025. Sebab, buruh meyakini target pertumbuhan ekonomi tersebut hanya dapat dicapai dengan mengganjot konsumsi rumah tangga.

Badan Pusat Statistik (BPS) mendata kontribusi konsumsi rumah tangga ke perekonomian nasional mencapai 54,53% pada kuartal kedua 2024. Presiden KSPI Said Iqbal menilai kontribusi konsumsi rumah tangga harus digenjot hingga 60% untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2025. 

"Kontribusi konsumsi rumah tangga ke perekonomian nasional harus naik menjadi 60% sampai 70% untuk mendukung pertumbuhan ekonomi 8%. Kalau mau konsumsi naik, daya beli harus dinaikkan, jangan dibuat deflasi," kata Said di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (24/10).

Berdasarkan data BPS, deflasi Indonesia mencapai 0,12% secara bulanan pada September 2024. Ini menjadi deflasi lima bulan beruntun karena dipengaruhi oleh penurunan harga pangan.

Tren deflasi telah terjadi sejak Mei 2024 dan terus berlanjut hingga bulan lalu. Secara historis, deflasi pada September 2024 menjadi terdalam bila dibandingkan bulan yang sama dalam lima tahun terakhir.

Strategi Inggris, Jerman, dan Turki

Said berargumen peningkatan upah minimum menjadi 8% sampai 10% dapat meningkatkan daya beli yang akhirnya menggenjot kontribusi konsumsi rumah tangga. Ini merupakan strategi yang sama pernah dilakukan di negara lain, seperti Inggris, Jerman, dan Turki.

Menurut Said, pemerintah Inggris telah berkomitmen untuk menaikkan upah minimum sebesar 30% pada 2020-2024. Selain itu, Turki juga telah mendorong upah minimum hampir 50% pada tahun ini. "Negara mereka tidak bangkrut saat ini buktinya," ujarnya.

Said menilai peningkatan upah minimum antara 8% sampai 10% sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto, yakni yang kuat membantu yang lemah. Oleh karena itu, Said berkomitmen untuk melawan menteri-menteri yang tidak beroperasi sesuai dengan visi tersebut.

Penyebab Deflasi Beruntun

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal menjelaskan penyebab deflasi lima karena penurunan daya beli, permintaan, konsumsi masyarakat yang akan berpengaruh ke pertumbuhan ekonomi. “Karena ekonomi kita 56% dibentuk oleh konsumsi rumah tangga,” kata Faisal kepada Katadata.co.id, Rabu (4/9).

Jika konsumsi melambat, maka akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Sehingga, pertumbuhan ekonomi juga bisa terancam melambat akibat menyusutnya konsumsi masyarakat.

Ia menyebut konsumsi rumah tangga hanya 4,9% pada kuartal I dan II pada 2024. Level tersebut berada di bawah kondisi konsumsi rumah tangga saat prapandemi yang masih sekitar 5%.

Bahkan, konsumsi rumah tangga saat ini di bawah 2022 yang juga berada pada level 5%. “Memang sekarang lebih lambat konsumsi rumah tangganya yang disebabkan oleh penurunan daya beli yang terefleksikan dan diindikasikan dari deflasi selama empat bulan beruntun,” ujar Faisal.

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...