Ragam Kisah Sukses Sistem Pengolahan Sampah di Berbagai Negara

Image title
Oleh Tim Publikasi Katadata - Tim Publikasi Katadata
3 Desember 2019, 19:49
Pabrik daur ulang plastik
Syifa Yulinnas

Pengolahan sampah menjadi energi ini secara khusus diberlakukan untuk sampah plastik. Setelah dikumpulkan sampah-sampah tersebut dibawa ke pabrik insinerator yang mereka miliki. Proses pembakaran dengan metode ini dilakukan dengan suhu 1.000 derajat Celcius dan dilakukan selama 7 hari selama seminggu penuh.

“Kami menjual 80 persen dari energi listrik yang kami produksi, sementara 20 persen sisanya kami gunakan untuk memenuhi kebutuhan energi di pabrik,” kata General Manager Pabrik Incenerator Tuas Selatan, Chong Kuek On, kepada Jakarta Post. Metode pengolahan sampah menjadi energi ini diklaim mampu mengurangi sampah hingga 90 persen dan menghasilkan energi listrik 150 MWh setiap harinya. 

Surabaya Jadi Contoh

Indonesia sebenarnya juga sudah mulai serius soal pengelolaan sampah. Kebijakan sudah dikeluarkan lewat Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Perpres ini kemudian menjadi cetak biru bagi perjalanan menuju Indonesia Bersih Sampah 2025 yang melahirkan Kebijakan dan Strategi Nasional (Jakstranas). Target besarnya bisa dilakukan pengurangan sampah sampai 30 persen dan melakukan pengelolaan 70 persen sampah pada 2025. Jakstranas ini juga yang menjadi pedoman bagi pemerintah daerah merumuskan turunannya untuk masing-masing provinsi dan/atau kabupaten/kota.

Surabaya menjadi salah satu contoh kota yang terdepan soal inovasi membudidayakan sampah.

Pemerintah Kota Surabaya di bawah arahan Wali Kota Tri Rismaharini membangun 28 Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) dengan fasilitas pengolahan sampah dalam rangka memangkas ongkos pembuangan sampah ke TPA.Dalam operasionalnya, Pemkot Surabaya melibatkan kontraktor yang diikat selama 20 tahun.

Di sisi lain, sampah yang pada akhirnya terkumpul di TPA juga dimanfaatkan sebab Surabaya punya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) yang ada di Benowo. Fasilitas ini bisa menghasilkan energi 1-2 MW tahun 2016 lalu dan rencananya ditargetkan akan meningkat menjadi 11 MW tahun ini.

Namun senjata utama Surabaya justru ada di keterlibatan masyarakat dalam mengelola kebersihan. Dibangunnya sejumlah bank sampah di kelurahan, RT, dan RW diimbangi dengan edukasi ke masyarakat untuk memilah berdasar kategori, organik, dan anorganik.

Dampaknya sendiri terbilang positif. Jumlah penduduk Kota Surabaya yang mencapai 3,07 juta jiwa hanya memproduksi 1.600 ton sampah sehari. ”Dengan jumlah sebesar itu, harusnya jumlah sampah berdasarkan rasio mencapai 2.600 ton per hari,” kata Sekretaris Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau Kota Surabaya, Aditya Wasita, seperti dikutip BBC, 29 April 2018.

Budaya partisipatif dalam pengolahan sampah di Surabaya tidak lepas dari ekosistem yang dibuat di sana. Salah satu yang menarik adalah Suroboyo Bus, yaitu transportasi ramah lingkungan yang mensyaratkan pembayaran ongkos bus dengan sampah plastik. 

Tidak aneh kalau Kota Surabaya berhasil meraih Adipura Kencana, penghargaan tertinggi bagi kota yang berhasil dalam kebersihan dan pengelolaan lingkungan perkotaan selama minimal tiga tahun berturut-turut. Belum ada kota lain yang pernah mendapat penghargaan ini.

Sementara itu kalau mau melihat peluangnya, pemanfaatan sampah plastik juga masih terbuka sangat lebar. Berdasar data Inaplas tahun 2017, ada 5,76 juta ton plastik yang dikonsumsi, 2,7 juta ton di antaranya adalah plastik sekali pakai yang seharusnya bisa langsung di daur ulang. Sayangnya, baru sekitar 1,66 juta ton sampah plastik tersebut yang diolah kembali.

Ini menyisakan sekitar 1,04 juta ton sampah plastik yang menumpuk di TPA ataupun belum diolah kembali. Tumpukan sampah ini bisa dipandang sebagai masalah, tapi juga bisa jadi potensi ekonomi ataupun energi jika mau dikelola dan diolah lebih baik lagi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...