IMF: 85 Negara Terindikasi Butuh Pinjaman Darurat Hadapi Corona

Agustiyanti
31 Maret 2020, 21:40
IMF, pandemi corona, pinjaman IMF, covid-19, virus corona
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Ilustrasi. IMF menyebut terdapat 85 negara yang terindikasi membutuhkan dukungan keuangan untuk melalui pandemi corona.

Dikutip dari Reuters, perjanjian pinjaman bilateral adalah garis pertahanan ketiga IMF. Dua lainnya yaitu operasi peminjaman utama dari sumber dana lembaga ini sebesar US$ 650 miliar dan pinjaman krisis multilateral atau New Arrangements to Borrow (NAB).

NAB saat ini memiliki kapasitas dana sekitar US$ 250 miliar, tetapi negara-negara anggota IMF sepakat tahun lalu untuk menggandakan jumlah ini menjadi US$ 500 miliar. Perjanjian pinjaman bilateral akan membentuk sisa dari kapasitas pinjaman IMF sebesar US$ 1 triliun.

(Baca: Bank Dunia Kucurkan Rp 2.560 T untuk Lindungi Warga Miskin dari Corona)

IMF mengatakan bahwa baik kerangka kerja bilateral baru maupun perluasan NAB akan berlaku pada 1 Januari 2021. Ini adalah langkah-langkah penting untuk memastikan bahwa IMF dapat mendukung anggotaannya menghadapi pandemi global yang sekarang sedang berlangsung.

Adapun dalam pertemuan G20, Georgieva juga mengapresiasi langkah-langkah stimulus yang ditempuh oleh seluruh negara ekonomi terbesar dunia itu. IMF memperkirakan bakal terjadi penurunan ekonomi global pada tahun ini, dengan tekanan besar pada pasar negara berkembang dan berpenghasilan rendah.

"Perkiraan kami akan ada pemulihan tahun depan, tetapi akan sangat bergantung bagaimana upaya mengatasi virus dan mengurangi ketidakpastian," katanya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...