Demonstrasi Picu Penarikan Dana Asing di Hong Kong US$ 15,6 Miliar

Hari Widowati
11 September 2019, 10:58
cadangan devisa, demonstrasi Hong Kong, ekonomi Hong Kong, penarikan dana asing, dampak demonstrasi Hong Kong, Tiongkok,
ANTARA FOTO/REUTERS/Kai Pfaffenbach
Pengunjuk rasa membawa poster dan bendera Amerika Serikat saat reli ke Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Hong Kong, China, Minggu (8/9/2019). Mereka meminta RUU Demokrasi dan Hak Asasi Manusia Hong Kong disahkan oleh Kongres AS.

Natixis menggunakan analisis big data untuk mengetahui penurunan keyakinan konsumen terhadap sektor properti di Hong Kong. Sebaliknya, minat untuk membeli di luar negeri melambung.

Kondisi ini diperburuk dengan ditariknya dana asing dari bursa Hong Kong. Indeks Hang Seng sudah turun 12% dari level tertinggi yang dicapai pada April lalu ke level saat ini di kisaran 26.600 poin.

Kurangnya kontrol aliran modal menyebabkan perputaran dana di wilayah tersebut akan tetap berfluktuasi. Apalagi, beberapa dana ekonomi yang menjadi kunci pertumbuhan Hong Kong menunjukkan penurunan, antara lain data penjualan retail, kunjungan wisatawan asing, dan perdagangan.

(Baca: HSBC hingga Li Ka-shing Minta Stabilitas Hong Kong Dipulihkan)

Fitch Pangkas Peringkat Utang 

Pekan lalu, Fitch Ratings memangkas peringkat utang Hong Kong dari AA+ menjadi AA sedangkan prospek utang wilayah tersebut diturunkan dari stabil menjadi negatif. Ini merupakan pemangkasan peringkat utang pertama yang dilakukan Fitch terhadap Hong Kong sejak 1995.

Fitch beralasan, demonstrasi anti pemerintah dan respons pemerintah Hong Kong terhadap aksi ini menghancurkan persepsi internasional terhadap pusat keuangan Asia tersebut. Kualitas dan efektivitas sistem pemerintahan dan hukum di Hong Kong diuji. Investor juga mempertanyakan upaya pemerintah untuk menstabilkan dan membuat iklim bisnis di kawasan tersebut kembali normal.

(Baca: Dampak Demonstrasi, Orang Kaya di Hong Kong Ajukan Visa ke Australia)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...