Pandemi Corona Tak Mereda, Kasus Positif Global Hampir Sentuh 3 Juta

Image title
26 April 2020, 08:51
Ilustrasi, tenaga medis membawa pasien positif virus corona ke Brendan McDermid Petugas medis instalasi gawat daruat membawa pasien keluar dari ambulans di NYU Langone Hospital-Brooklyn, AS. Total kasis positif Covid-19 global semakin meningkat, mendekat
ANTARA FOTO/REUTERS/Brendan McDermid/hp/cf
Ilustrasi, tenaga medis membawa pasien positif virus corona ke Brendan McDermid Petugas medis instalasi gawat daruat membawa pasien keluar dari ambulans di NYU Langone Hospital-Brooklyn, AS. Total kasis positif Covid-19 global semakin meningkat, mendekati angka 3 juta kasus, dengan total kasus terbanyak masih dipegang oleh Amerika Serikat (AS).

Meski demikian, tidak ada tambahan jumlah pasien meninggal dunia, sehingga total pasien corona yang meninggal di Tiongkok tetap di angka 4.632.

Dari AS, Presiden Donald J. Trump mengeluarkan pernyataan kontroversial terkait metode untuk menyembuhkan infeksi virus corona. Pada hari Kamis (23/4), Trump menyebut soal kemungkinan penyuntikan disinfektan ke dalam tubuh manusia untuk menangani infeksi corona.

Pernyataan ini segera disanggah oleh Koordinator Gugus Tugas Covid-19 AS Dr. Deborah Brix, yang menyatakan bahwa sinar matahari bukan pengobatan potensial untuk coronavirus. Demikian juga dengan disinfektan, hanya digunakan untuk permukaan benda dan bukan untuk tubuh manusia.

Selain itu, AS juga berhenti mempromosikan klorokuin dan hidroklorokuin sebagai obat menangani virus corona. Pasalnya, hasil penelitian di Brazil, Perancis dan AS sendiri, menyatakan klorokuin dan hidroklorokuin tidak membantu pasien virus corona dan bahkan memiliki efek samping yang mematikan.

Badan pengawas obat dan makanan AS atau Food and Drug Administration (FDA) menyatakan, adanya efek samping pada irama jantung pasien virus corona yang diobati dengan klorokuin dan hidroklorokuin, seiring dengan penggunaan azithromycin.

Hidroklorokuin dan klorokuin dilaporkan dapat menyebabkan irama jantung menjadi tidak normal, memicu detak jantung yang sangat cepat yang disebut takikardia ventrikel. Risiko-risiko ini dapat meningkat ketika obat-obatan ini dikombinasikan dengan obat-obatan lain yang diketahui memperpanjang interval QT.

"Hidroklorokuin dan klorokuin belum terbukti aman dan efektif untuk mengobat atau mencegah Covid-19. Pengobatan menggunakan dua jenis obat ini sementara diperbolehkan dengan supervisi yang ketat dan melalui persetujuan otoritas," tulis FDA dalam lama resminya, dikutip Minggu (26/4).

(Baca: Rekor Lonjakan 436 Kasus, Positif Corona RI Capai 8.211 Orang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...