Cetak Rugi dan Utang Bertumpuk, Bisnis AirAsia Terancam

Image title
9 Juli 2020, 12:58
Ilustrasi, pesawat milik AirAsia Group Bhd. Auditor Ernst & Young meragukan kemampuan AirAsia Group melanjutkan kelangsungan usaha.
Youtube
Ilustrasi, pesawat milik AirAsia Group Bhd. Auditor Ernst & Young meragukan kemampuan AirAsia Group melanjutkan kelangsungan usaha.

Kinerja buruk sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, disebabkan oleh penurunan pendapatan yang signifikan, dari sebelumnya 2,72 miliar ringgit pada kuartal I 2019 menjadi 2,31 miliar ringgit, atau turun 15,26%.

Di saat bersamaan, AirAsia Group mencatatkan kenaikan beban operasional, terutama pada akun perawatan pesawat atau maintenance & overhaul. Pada kuartal I 2020, pengeluaran perusahaan untuk akun ini tercatat mencapai 429,17 juta ringgit, naik 53,55% dibandingkan kuartal I 2019. Selain itu, perusahaan juga mencatatkan peningkatan yang signifikan pada beban karyawan, dan depresiasi aset.

Mengutip South China Morning Post, Rabu (8/7), Chief Executive Officer (CEO) AirAsia Group Tony Fernandes mengatakan, kondisi yang dialami perusahaan saat ini merupakan yang terburuk sejak berdiri 2001 silam.

Ia mengatakan, perusahaan sedang dalam pembicaraan untuk membentuk usaha patungan dan kolaborasi yang dapat menghasilkan investasi tambahan, dan juga telah mengajukan pinjaman bank. Selain itu, ada juga beberapa opsi yang tengah dibicarakan dalam internal AirAsia Group untuk meningkatkan modal.

Analis UOB Kay Hian K. Ajith mengungkapkan, AirAsia Group membutuhkan dana segar setidaknya 2 miliar ringgit untuk tetap beroperasi. Pada Mei 2020 diketahui perusahaan tengah mencari pinjaman bank sebesar 1 miliar ringgit, meski belum ada kabar mengenai kelanjutan pinjaman ini.

"Tidak ada banyak pilihan, dan yang terbaik adalah pemerintah Malaysia masuk menyuntikkan dana, dengan membeli saham perusahaan," kata Ajith, dilansir dari South China Morning Post.

(Baca: Tak PHK Karyawan, AirAsia Lebih Pilih Efisiensi dan Negosiasi Utang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...