Ilmuwan: India Abaikan Peringatan Varian Baru Corona, Pasien Melonjak

Desy Setyowati
1 Mei 2021, 11:42
Ilmuwan: India Abaikan Peringatan Varian Baru Virus Corona, Pasien Melonjak
ANTARA FOTO/REUTERS/Francis Mascarenhas/HP/sa.
Seorang wanita bereaksi t dia menerima dosis COVISHIELD, vaksin penyakit virus corona (COVID-19) yang diproduksi oleh Serum Institute of India, selama dimulainya "Festival Vaksinasi" empat hari di Mumbai, India, Minggu (11/4/2021).

Dengan kata lain, pada dasarnya, itu berarti bahwa versi virus yang bermutasi dapat dengan lebih mudah memasuki sel manusia dan melawan respons kekebalan seseorang.

Namun, kementerian mempublikasikan temuan itu sekitar dua minggu kemudian, pada 24 Maret. Pernyataan ini hanya mengatakan bahwa varian itu memerlukan tindakan, termasuk peningkatan pengujian dan karantina.

Pengujian pun meningkat hampir dua kali lipat menjadi 1,9 juta sehari.

Namun, ketua kelompok penasehat ilmiah INSACOG Shahid Jameel prihatin karena pihak berwenang dinilai tidak cukup memperhatikan bukti saat menetapkan kebijakan. Salah satunya, pembatasan aktivitas dinilai tidak ketat.

“Saya khawatir sains tidak diperhitungkan untuk mendorong kebijakan,” ujar dia. “Sebagai ilmuwan, kami memberikan bukti. Pembuatan kebijakan merupakan tugas pemerintah."

Direktur pusat penelitian India utara mengatakan bahwa draf rilis media yang disusun oleh INSACOG itu telah dikirim ke birokrat paling senior, Sekretaris Kabinet Rajiv Gauba. Ia yang melapor langsung kepada perdana menteri.

Namun Reuters melaporkan, tidak ada informasi terperinci apakah Perdana Menteri India Narendra Damodardas Modi mendapatkan laporan terkait varian virus baru tersebut. Akan tetapi, pemerintah memang tidak mengambil langkah apa pun untuk melarang warga mengadakan pertemuan.

Sedangkan Modi, beberapa letnan, dan puluhan politisi, termasuk tokoh-tokoh oposisi, mengadakan aksi untuk pemilihan umum sepanjang Maret hingga April. Pemerintah juga mengizinkan festival keagamaan Kumbh Mela selama beberapa minggu mulai pertengahan Maret.

Puluhan ribu petani juga diizinkan untuk berkemah di pinggiran ibu kota New Delhi untuk memprotes undang-undang pertanian yang baru.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...