Studi Israel: Vaksin Pfizer Hanya Efektif 39% Cegah Varian Delta
Data terbaru Kementerian Kesehatan Israel menunjukkan bahwa vaksin Pfizer dan BioNTech hanya efektif 39% mencegah infeksi Covid-19 di tengah penyebaran varian Delta. Meski demikian, vaksin Covid-19 ini masih efektif
Angka kemanjuran vaksin Pfizer didasarkan pada jumlah orang yang tidak ditentukan antara 20 Juni dan 17 Juli. Angka efikasi vaksin ini turun dari perkiraan yang dibuat dua pekan lalu sebesar 64% dan bertentangan dengan data dari Inggris yang menemukan bahwa suntikan itu 88% efektif terhadap gejala.
Meski demikian, data Israel menunjukkan, vaksin dua dosis masih bekerja sangat baik dalam mencegah orang sakit parah, menunjukkan efektivitas 88% terhadap rawat inap dan efektivitas 91% terhadap penyakit parah.
"Kita harus sadar bahwa, seiring waktu, efektivitas vaksin ini mungkin berkurang," kata Isaac Bogoch, profesor penyakit menular di University of Toronto, seperti dikutip dari CNBC pada Sabtu (24/7)
Dia menekankan bahwa suntikan masih sangat efektif dalam mencegah infeksi parah, membantu sistem rumah sakit tidak terlalu kewalahan menuju musim dingin.
"Kita harus siap dan gesit. Orang-orangorang mungkin membutuhkan booster di beberapa titik," katanya.
Varian Delta yang sudah menyebar di lebih dari 104 negara membuat pejabat kesehatan di AS melihat lebih banyak orang yang tetap terinfeksi meski sudah menerima vaksinasi lengkap, meskipun dengan gejala yang ringan.
Kepala Medis Gedung Putih Anthony Fauci mengatakan orang yang divaksinasi lengkap sebaiknya menggunakan masker saat berada di dalam ruangan, sebagai tindakan pencegahan terhadap varian Delta yang menyebar dengan cepat di AS.
Pakar kesehatan khawatir terhadap kondisi musim gugur, ketika delta diperkirakan akan memukul negara bagian dengan tingkat vaksinasi yang rendah.