Kekurangan Pegawai, McDonald's di AS Pekerjakan Karyawan 14 Tahun

Cahya Puteri Abdi Rabbi
3 September 2021, 13:04
McDonald's, AS,
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Pengunjung berjalan keluar seusai membeli makanan di gerai makanan cepat saji McDonald's, kompleks pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta, Jumat (8/5/2020). Gerai pertama McDonald's di Indonesia yang telah beroperasi hampir 30 tahun itu tutup permanen pada 10 Mei 2020 dikarenakan pihak manajemen gedung Sarinah akan merenovasi dan mengubah stategi bisnis.

Langkah McDonald's Oregon ini tampaknya menandakan tren yang berkembang di seluruh negeri Paman Sam tersebut. Sebelumnya, pada awal tahun 2021, gerai Burger King di Ohio memamerkan tanda di restorannya yang menjadi viral dan sangat mirip dengan spanduk McDonald's di Oregon. Bunyinya: "Apakah Anda memiliki anak berusia 14 atau 15 tahun? Apakah mereka membutuhkan pekerjaan? Kami akan mempekerjakan mereka!"

Setiap negara bagian AS, yang berjumlah 50, menganut undang-undang pekerja anak yang berbeda.  Namun, Departemen Tenaga Kerja AS menegaskan bahwa usia 14 tahun sebagai usia minimum untuk pekerjaan nonpertanian. Jam kerja pekerja remaja muda juga  dipantau dan ditentukan oleh hukum, berbeda-beda di setiap negara bagian. Anak di bawah umur berhak atas pembayaran upah minimum.

Kekurangan tenaga kerja di AS telah menjadi masalah besar sejak awal pandemi Covid-19, karena jutaan orang yang memiliki pekerjaan sebelum pandemi masih belum kembali bekerja.

Reuters, merujuk pada data ADP National Employment, melaporkan sebanyak 374 ribu orang dipekerjakan pengusaha swasta di Amerika Serikat (AS) pada bulan Agustus. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar yakni 613 ribu.  Di bulan Juli, sebanyak 326 ribu orang dipekerjakan pengusaha swasta AS.

Semakin meluasnya penyebaran varian Delta serta gangguan pada mata rantai di beberapa sektor seperti otomotif menjadi penyebabnya.  Laporan ADP merupakan laporan awal sebelum pemerintah secara resmi mengumumkan data pekerjaan untuk Agustus pada Jumat ini.

Menurut Departemen Tenaga Kerja AS, bisnis industri jasa sangat terpukul oleh adanya pandemi Covid-19. Pasalnya, ada lebih dari 1,3 juta pekerjaan yang tidak terisi di restoran dan hotel pada akhir Mei, kira-kira dua kali lipat dari Mei 2020.

Kekurangan tenaga kerja untuk pekerjaan semacam itu dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti kurang besarnya upah, ketakutan akan Covid-19, ketidakpastian pengasuhan anak, dan tunjangan pengangguran federal yang substansial.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...