Universitas Dibuka, Taliban Wajibkan Pelajar Perempuan Pakai Niqab
"Praktiknya, ini adalah rencana yang sulit - kami tidak memiliki cukup instruktur atau kelas perempuan untuk memisahkan mereka" kata seorang profesor universitas, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
Namun, fakta bahwa Taliban mengizinkan anak perempuan bersekolah dan berkuliah adalah langkah positif yang besar.
Para penguasa baru Afghanistan telah berjanji untuk lebih akomodatif daripada selama ini. Mereka juga tekah berjanji menjalankan pemerintahan yang lebih ‘inklusif’ yang mewakili susunan etnis Afganistan yang kompleks.
Selama 20 tahun terakhir atau sejak era Taliban berakhir dan digantikan pemerintah yang disokong Amerika Serikat, tingkat penerimaan universitas telah meningkat secara signifikan, terutama di kalangan wanita. Laki-laki dan perempuan diizinkan menghadiri seminar yang dipandu oleh profesor pria.
Tetapi serentetan serangan mematikan di pusat-pusat pendidikan dalam beberapa tahun terakhir memicu kepanikan. Taliban membantah berada di balik serangan itu. Kelompok ISIS juga mengklaim telah melakukan beberapa serangan itu.
Taliban resmi kembali ke puncak pemerintahan Afganistan pada 1 September setelah pasukan Amerika Serikat dan koalisinya menarik seluruh militernya pada 31 Agustus. Mereka sebenarnya sudah mengambalih kekuasaan pada 15 Agustus setelah merebut istana kepresidenan yang ditinggal kabur Presiden Ashraf Ghani.
Akhir pekan lalu, Taliban sudah membuka kembali bandara Kabul untuk penerbangan domestik serta mengizinkan bantuan asing memasuki negara tersebut.