Tiga Warga Jepang Meninggal Pasca Divaksin Moderna Yang Terkontaminasi

Cahya Puteri Abdi Rabbi
8 September 2021, 08:51
Jepang, Moderna, vaksin
ANTARA FOTO/REUTERS/Carl Court/Pool /hp/cf
Seorang pensiunan menerima vaksin penyakit virus korona (COVID-19) Moderna di pusat vaksinasi masal yang baru dibuka di Tokyo, Jepang, Senin (24/5/2021).

 Kontaminan diyakini sebagai potongan karet dari sumbat botol yang masuk ke cairan vaksin karena jarum yang dimasukkan secara tidak benar.  Kasus ini ditemukan di Okinawa, Gunma dan Kanagawa pada akhir Agustus dan awal September. Tidak ada masalah yang dilaporkan di antara mereka yang disuntik dengan vaksin yang terkontaminasi, yang berasal dari batch yang berbeda dengan yang ditarik sebelumnya.

Menteri yang bertanggung jawab atas program vaksinasi Taro Kono mengatakan, sudah lebih dari 500 ribu orang telah disuntik dengan vaksin dari tiga batch yang salah. Sebagian besar vaksin yang digunakan di Jepang dibuat oleh Pfizer, meskipun setidaknya 12,2 juta dosis Moderna telah diberikan.

Hingga saat ini, sebanyak 136 juta dosis virus corona telah diberikan di Jepang, di mana 48% populasinya telah divaksinasi penuh dan lebih dari 59% telah menerima setidaknya satu suntikan.

Sebagai informasi, terkontaminasinya vaksin Moderna di Jepang diungkap produsen obat Takeda Pharmaceutical Co dan Kementerian Kesehatan Jepang pada 26 Agustus lalu.

Dilansir dari Channel News Asia, Takeda, yang bertanggung jawab atas penjualan dan distribusi suntikan Moderna di Jepang, mengatakan telah menerima laporan dari beberapa pusat vaksinasi bahwa zat asing telah ditemukan di dalam botol yang belum dibuka.

Penarikan jutaan vaksin Moderna menimbulkan kekhawatiran akan ada kekurangan stok di Jepang disaat negara tersebut sedang dalam upaya mempercepat vaksinasi bagi warganya. Jepang mentargetkan bisa memvaksinasi 80% penduduknya pada akhir Oktober.

"Setelah berkonsultasi dengan Kementerian Kesehatan, kami telah memutuskan untuk menangguhkan penggunaan vaksin dari tiga batch sejak Kamis," ungkapnya, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (27/8).

Takeda mengatakan telah memberi tahu Moderna dan meminta penyelidikan dengan segera. Menyusul kejadian di Jepang, Moderna mengatakan kontaminasi ada di satu lot produk yang didistribusikan di Jepang. Zat asing ditemukan dalam 39 vial, dengan lot nomor 3004667. Vial dengan lot tersebut sudah digunakan di lima prefektur yaitu Aichi, Ibaraki, Gifu, Saitama , dan Tokyo sejak 16 Agustus lalu.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...